Home » , » Riak Sungai, Tajam Belukar Mosero Sero - Gunung Mekongga

Riak Sungai, Tajam Belukar Mosero Sero - Gunung Mekongga


Lintas Batas merupakan kegiatan Expedisi pendakian gunung di Indonesia, yang pertama kali dimulai tahun 2011 dengan melakukan Study Jalur di Pegunungan Mekongga, yang berlokasi di Kab. Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kelompok Pecinta Alam Amcalas Kendari, dan merupakan kegiatan rutin tahunan. Sejak tahun 1998 sampai 2011, KPA Amcalas Sultra selalu melakukan pendakian di Gunung Mekongga setiap tahunnya, baik itu pendakian secara tim maupun perorangan, pada Kegiatan Lintas Batas I, Tim Pendakian memilih tempat di Pegunungan Mekongga sebagai gunung pembuka dari kegiatan Lintas Batas yang Insya Allah akan dilanjutkan di gunung-gunung berikutnya di luar Provinsi Sulawesi Tenggara. Tim berjumlah 7 orang yaitu : Abdul Wahab (Ketua Tim), Iqra Novrizal, Asran, Anwal Ramadhan, Asran Ija, Ratna Vhety dan Muh. Dagri Nizar.

Gunung Mekongga

Gunung Mekongga
Start dari Kendari___Selasa, 20/12/2011
Hari Selasa, tanggal 20 Desember 2011 adalah hari keberangkatan Tim menuju Desa Tinukari yang merupakan titik awal pendakian. Beberapa orang rekan-rekan di organisasi turun membantu persiapan keberangkatan kami. 4 orang menggunakan sepeda motor dan 3 orang lainnya menggunakan angkutan umum. Setelah memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan telah dipenuhi, sekitar pukul 9 pagi berangkatlah kami menuju ke desa terakhir yaitu Desa Tinukari.
Gunung Mekongga
Pantai Tamborasi Kolaka
Sebelum sampai di desa terakhir tim sepeda motor singgah di sebuah permandian bernama "Pantai Tamborasi" untuk bersantai sejenak menikmati pemandangan sunset yang indah. Tamborasi merupakan sebuah pantai yang terdapat sebuah muara sungai dimana mata air sungai tersebut hanya berjarak 200 M dari muaranya, itulah mengapa Sungai Tamborasi dijuluki "Sungai terpendek di dunia". Kawasan tamborasi merupakan daerah karst dimana terdapat banyak tebing-tebing yang menjulang dan goa serta mata air pegunungan yang berasal dari celah bebatuan.
Gunung Mekongga
Bersiap memulai perjalanan___Rabu, 21/12/2011
Pukul 18.00 tim sepeda motor tiba di desa terakhir, disusul tim yang menggunakan angkutan umum/mobil yang tiba 3 jam kemudian, kami pun menginap di rumah teman kami, seorang pecinta alam juga bernama Muh. Tahir dari KPA Karpalak Sultra. Keesokan harinya, setelah berkemas-kemas, kami pun memulai perjalanan dengan start awal menyusuri perkampungan dimana terdapat banyak lahan perkebunan cokelat milik masyarakat. Sekitar setengah jam kemudian sampailah kami di pinggir Sungai Ranteangin.
Gunung Mekongga
Penyebrangan Sungai Ranteangin
Kami menyebrang satu-per satu secara berhati-hati, berpijak dari batu ke batu sambil meperhatikan arus air dan kedalaman sungai. masih ada 3 kali lagi penyebrangan dengan sungai yang sama dan tingkat kesulitan yang hampir sama pula. Kurang lebih 1 jam sampailah kami di percabangan Sungai Mosembo dan Sungai Tinukari, yang menjadi titik awal pendakian ke Puncak Mekongga.
Gunung Mekongga
Berenang di percabangan sungai
Di percabangan sungai, Tim menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak sambil berenang menikmati kesejukan air Sungai Mosembo. Sekitar 1 jam ditempat ini, setelah itu tim bergerak naik ke salah satu kebun kakao milik masyarakat yang berada di jalur pendakian ke puncak Mekongga.
Gunung Mekongga
Pos 1 Jalur Pendakian Gunung Mekongga
(Kebun Pak Jummarin)
Kebun Pak Jummarin yang berada di atas percabangan merupakan Pos 1 jalur pegunungan mekongga yang telah di patenkan oleh Gabungan Pencinta Alam Sulawesi Tenggara saat kegiatan pembuatan Trianggulasi di Puncak Gunung Mekongga pada Tahun 2011. Pak Jummarin adalah seorang petani kakao yang berasal dari Bulukumba yang telah menempati lahan ini sejak tahun 2002. Di kalangan pendaki Gunung Mekongga, Pak Jummarin merupakan sosok yang sangat familiar, beliau sangat ramah dan sopan dalam melayani dan membantu para pendaki yang mampir di kebunnya. Bahkan beliau sering menyiapkan menu udang ketika para pendaki sudah turun gunung. Pak Jummarin memiliki seorang istri dan dua orang anak bernama Wati dan anak pertamanya bernama Igo yang juga turut berpartisipasi mengikuti pendakian ini.
Gunung Mekongga
Briefing malam di Pos 2
Setelah menempuh perjalanan 2.5 Jam dari Pos 1, tim tiba di Pos 2 yaitu Kebun cokelat milik Pak Basir, tim menginap di tempat ini. Malamnya tim mengadakan briefing untuk mereview kembali segala sesuatu mengenai teknis kegiatan ini. Seluruh tim mengikuti briefing dan terjadi sistim diskusi sehingga keseluruhan tim dapat terkoordinasi dengan baik.
Gunung Mekongga
Pos 2 Jalur Pendakian Gunung Mekongga
(Kebun Pak Basir)__Kamis, 22/12/2011
Pak Basir merupakan salah satu petani cokelat yang berasal dari Tanah Toraja yang telah lama berkebun di daerah jalur pendakian pegunungan mekongga, sama seperti Pak Jummarin, Pak Basir sangat familiar di kalangan pendaki gunung mekongga, hampir seluruh pendaki selalu mampir di rumah kebunnya untuk menginap ataupun hanya untuk istirahat sejenak.
Gunung Mekongga
Berdoa sebelum melanjutkan perjalanan___Kamis, 22/12/2011
Keesokan hari, Tim meninggalkan Pos 2 menuju jalur HBI yang memiliki tanjakan yang landai dan ditutupi oleh tumbuhan semak belukar tajam yang tumbuh disepanjang jalan. Jalur HBI (Hasil Bumi Indonesia) merupakan jalan kendaraan berat yang mengangkut kayu hasil olahan namun sejak tahun 1996 perusahaan PT. HBI tersebut telah ditutup karena aktivitas explorasi yang melampaui batas.
Gunung Mekongga
Air Terjun HBI (Pos 4)
Sekitar 4 jam perjalanan, terdapat sebuah air terjun yang cukup besar dan berada di jalur HBI. Air terjun ini merupakan sumber air yang mengalir di sepanjang tahun meskipun di musim kemarau, para pendaki selalu intirahat dan menginap di tempat ini. Tempat merupakan Pos 4 pendakian Pegunungan Mekongga.
Gunung Mekongga
Jalur HBI Pegunungan Mekongga
Di sepanjang jalur HBI, banyak ditemukan sisa-sisa kayu olahan dan potongan alat berat. Selain itu jalur HBI juga terdapat banyak jenis-jenis flora seperti anggrek bulan, kantong semar dan beberapa jenis pakis dan palem. Untuk jenis fauna banyak dijumpai Anoa, Kera Hitam Sulawesi, Rangkong, Tarsius, dll. Medan di jalur HBI cukup bervariasi, kadang ada jalur yang terbuka dan ada juga jalur yang tertutup rapat oleh semak belukar yang tajam sehingga sepanjang jalan para pendaki harus menyiapkan parang tebas.
Gunung Mekongga
Pos 5 Jalur Pendakian Gunung Mekongga
(Pos Foya-Foya)
Pos Foya-Foya (Pos 5 Jalur Pendakian Gunung Mekongga) merupakan sebuah tempat yang cukup luas dan berada di jalur HBI. tempat ini dulu menjadi tempat penampungan kayu olahan perusaahan.,di tempat ini terdapat sumber air yang tidak pernah kering. umumnya para pendaki wajib camp atau menginap di tempat ini. tempat ini memiliki ketinggian 1440 MDPL.
Gunung Mekongga
Pos 5 Jalur Pendakian Gunung Mekongga
(Pos Foya-Foya)_Jum'ad, 23/12/2011
Tempat ini dinamakan Pos Foya-Foya karena ditempat inilah umumya para pendaki beristirahat dan menghabiskan logistik pada saat perjalanan turun gunung dimana target puncak telah berhasil dicapai. Jumad, 23/11/2011 Tim Lintas Batas I meniggalkan Pos 5 menuju hutan lumut dan masih tetap melewati jalur HBI.
Gunung Mekongga
Sparepart sisa alat berat di jalur HBI
Di jalur HBI, banyak di temukan sisa-sisa potongan kendaraan berat, dahulunya di tempat ini sangat banyak dilalui truk dan mobil pemotong kayu. di tempat ini juga dahulunya menjadi terminal utama penampungan kayu sebelum dibawa ke pelabuhan untuk di ekspor. Di jalur pendakian ke puncak mekongga, selama 3 hari pertama sebelum memasuki hutan lumut, para pendaki harus melewati jalur HBI yang sangat panjang, sekitar 18 Km dengan tingkat populasi tanaman berduri yang tumbuh subur di sepanjang jalur HBI dan sangat memperlambat pergerakan. Oleh karena itu jalur HBI sering disebut "Jalur Stress".
Gunung Mekongga
Puncak Jalur HBI Pegunungan Mekongga
Sekitar 2 jam perjalanan yang sangat menanjak, terdapat sebuah tempat yang sangat terbuka yang merupakan titik tertinggi dari jalur HBI. tempat ini dinamakan Puncak HBI. Tempat ini berada pada ketinggian 1800 MDPL. Pemandangan dari tempat ini, kita dapat melihat jelas hamparan pegunungan mekongga dari arah utara dan puncak gunung mosembo serta beberapa anakan sungai ranteangin.
Gunung Mekongga
Danau Coca-Cola (Pos 6 Jalur Pendakian Gunung Mekongga)
Dari Puncak HBI, terdapat sebuah rawa-rawa yang cukup besar dimana terdapat banyak pohon tumbang di tengahnya dan lumut-lumut yang tebal disekelilingnya. tempat ini dinamakan Danau Coca-Cola, karena airnya yang kemerah-merahan seperti air coca-cola. Tempat ini merupakan Pos 6 jalur pendakian gunung mekongga. Meskipun berwarna merah, namun air di tempat ini dapat dikonsumsi dan merupakan sumber air terakhir sebelum memasuki hutan lumut.
Gunung Mekongga
Pos 7 Jalur Pendakian Gunung Mekongga
(Batu Meriam)
Sekitar 2,5 jam perjalanan menanjak di hutan lumut, terdapat sebuah tempat diatas bukit kecil dimana terdapat banyak bongkahan batuat granit, juga terdapat sebuah batu yang menghadap ke kiblat dan menyerupai model meriam, karena itulah tempat ini dinamakan Pos Batu Meriam (Pos 7 jalur pendakian gunung mekongga).
Gunung Mekongga
Puncak Salah Pegunungan Mekongga
Dari Pos 7, pendakian mulai melewati tanjakan yang cukup curam dimana terdapat banyak batu kerikil, menyipir bongkahan-bongkahan batu, melewati hamparan hutan lumut yang padat dengan kabut yang tebal, tiupan angin serta dingin yang semakin menusuk. Sekitar 2 jam perjalanan, Tim sampai di sebuah tempat yang terdapat banyak bongkahan batu besar yang dulunya diyakini sebagai puncak dari pegunungan mekongga. Tempat ini sering disebut Puncak Salah.
Gunung Mekongga
Pintu Gerbang Mosero-Sero
Dari puncak salah, sekitar 2 jam perjalanan, terdapat sebuah bongkahan batu yang membentuk pintu gerbang yang terbentuk secara alami. Tempat ini biasa disebut Pintu Angin atau Pintu Gerbang Mosero-Sero. Dari tempat ini terdapat sebuah tempat camp yang diberi nama Pos Plong atau Pos 8 jalur pendakian gunung mekongga, itu artinya puncak sudah dekat. Untuk menuju kepuncak dibutuhkan waktu sekitar setengah jam perjalanan, melewati bongkahan-bongkahan batu besar yang saling terpisah dan tajam, juga kerasnya tiupan angin yang berhembus di sekitar jalur menuju puncak mekongga.
Gunung Mekongga
Puncak Mosero-Sero
Pegunungan Mekongga 2620 MDPL__Sabtu, 24/12/2011
Gunung Mekongga
Puncak Mosero-Sero
Pegunungan Mekongga 2620 MDPL_Sabtu, 24/12/2011
Puncak Pegunungan Mekongga atau Puncak Mosero-Sero adalah sebuah bukit tertinggi yang berada di pegunungan mekongga dengan ketinggian resmi Bakosurtanal 2620 MDPL (meter diatas permukaan laut). Pegunungan Mekongga berada di Kab. Kolaka dan Kab. Kolaka Utara, puncaknya sendiri berada di Kab. Kolaka Utara. Pegunungan Mekongga merupakan tipe pegunungan karst dimana 70 % dari kawasannya merupakan hamparan batuan kapur, gamping dan kalsit, maka tidak heran pegunungan ini terdapat banyak goa dan tebing sehingga ekositem serta flora dan faunanya memeliki keanekaragaman yang khas dan telah diakui oleh banyak kalangan dari dalam dan luar negeri.

Dari puncak Mekongga, kita dapat melihat pemandangan yang jauh seperti Teluk Bone, Kolaka dan daerah Bombana. Disekitar puncak Mekongga terdapat juga beberapa bukit yang ketingiannya hampir sama dengan puncak sebenarnya. Pendakian ke gunung ini telah dimulai sejah 17 tahun yang lalu, sejak saat itu sampai sekarang ratusan orang telah mendaki di gunung ini. Semoga Gunung Mekongga akan tetap terjaga dan lestari sebagai aset dan warisan untuk generasi mendatang. Terima kasih untuk yang ke - 8 kalinya..
------Salam Lestari------

Puncak Mosero-Sero
Pegunungan Mekongga 2620 MDPL_Sabtu, 24/12/2011

Film Pendakian Gunung Mekongga
KPA AMCALAS SULTRA



Film Pendakian Gunung Mekongga
KPA AMCALAS SULTRA
Lintas Batas I



Baca Juga :
Gunung Agung Gunung Balease Gunung Bawakaraeng
Gunung Lompobattang
Gunung Latimojong Gunung Mekongga
Gunung Ciremai Gunung Semeru Gunung Rinjani
Gunung Slamet Gunung Sindoro Gunung Tambora
Gunung Sumbing Gunung Tolangi Gunung Welirang
Gunung ArjunoGunung GedeGunung Pangrango

No comments:

Post a Comment

Flag Counter