Home » , , » ...Mengungkap Jejak Leluhur Toraja...Kuburan Batu "LONDA" - Tanah Toraja

...Mengungkap Jejak Leluhur Toraja...Kuburan Batu "LONDA" - Tanah Toraja

Mengungkap Jejak Leluhur Toraja
Kuburan Batu "LONDA" - Tanah Toraja




Londa - Tanah Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki destinasi wisata unggulan yaitu Tana Toraja. Wilayahnya berada di atas pegunungan. Tana Toraja kaya akan berbagai tradisi dan kebudayaan. Tana Toraja tidak pernah habis menawarkan keberagamanan dan keunikannya untuk diperlihatkan ke semua orang akan warisan leluhur yang menjadi kekayaan Tanah Toraja. Menginjakkan kaki di Tanah Toraja seperti sebuah impian liburan yang diidamkan oleh banyak orang.

Bertandang ke Tana Toraja tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi tempat bersejarah yang menyimpan banyak cerita masa lalu. Objek wisata ini menjadi tujuan wisata favorit  turis lokal terlebih lagi dari mancanegara. Tentunya anda pasti akan merasakan pengalaman yang menakjubkan dan tidak terlupakan ketika mengunjungi objek wisata yang satu ini.

 

Salah satu objek wisata di Tana Toraja yang pasti masuk dalam paket traveling adalah Kuburan Batu Londa. Tempat ini merupakan situs peninggalan leluhur yang kini dijadikan objek wisata sejarah. Situs Kuburan Batu Londa berlokasi di perbatasan daerah Makale dan Rantepao. Untuk sampai ke lokasinya, butuh waktu sekitar 6 jam melalui perjalanan darat dari Kota Makassar.

Tidak hanya menikmati keunikan Londa yang di dalamnya penuh sejarah tradisi Toraja, Pemandangan sekitarnya juga menyajikan tampilan suasana teduh dan rindang yang sayang untuk dilewatkan. Kuburan Batu Londa berada di sebuah bukit yang memiliki udara sejuk dan juga banyak pepohonan di sana. Saat mendekati lokasinya, kita akan menyusuri perkampungan dengan jalan menanjak landai dan pepohonan yang rindang.

Sebuah gapura menyambut para pengunjung. Bentuknya masih klasik dengan ciri khas simbol Toraja disekelilingnya. Pada sisi-sisinya dipenuhi ukiran khas daerah ini, dan pada bagian sentralnya terdapat patung kepala kerbau dengan tanduknya yang menjuntai.
Inilah tempat tujuan kita kali ini. Kita akan melihat lebih dekat peninggalan para leluhur Toraja pada sebuah tebing yang sangat disakralkan dan menjadi tempat disemayamkannya jenazah para leluhur dan orang-orang yang dicintai.
Kuburan Batu Londa terletak di Desa Sandan Uai, Kec. Sanggalangi, Kab. Toraja Utara. Sebelum anda masuk, anda juga harus membayar tiket masuk masuk mulai dari Rp. 5 ribu/orang. Anda juga harus menyiapkan dana tambahan untuk menyewa petromaks sebagai penerang untuk menjelajah jauh ke dalam goa. Karena pengunjung akan dibawa berkeliling kedalam ruang gelap yang menyimpan peninggalan bersejarah warisan para leluhur.
Saat tiba di depan gerbang, pengunjung akan ditawari oleh beberapa warga untuk jasa penerangan sekaligus menjadi pemandu. Cukup dengan Rp. 50 ribu saja, kita akan dikawal menyusur kedalam seluruh sisi dalam tebing Londa. Adapun untuk biaya jasa pemandu, tidak ada patokan tarif. Tergantung dari keikhlasan anda.
Dengan kehadiran ratusan pengunjung setiap harinya, tentunya dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar. Selain menjajakan aneka souvenir, makanan dan cemilan, para warga juga mendapatkan nilai tambah dengan jasa guide dan lampu penerangan.

Londa merupakan sebuah kawasan pemakaman atau tempat menyimpan mayat yang diperuntukkan khusus bagi leluhur Toraja dan para keturunannya. Konon jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, di Tana Toraja sudah terdapat kepercayaan warisan nenek moyang yang disebut Aluk Todolo atau Alukta. Kepercayaan inilah yang kemudian menjadi landasan berbagai ritual adat dan tradisi masyarakat Toraja. Hingga sekarang ritual tersebut terus dijalankan sebagai warisan budaya dan sejarah serta kekayaan tradisi masyarakat Toraja.

Mengunjungi situs pemakaman Kuburan Batu Londa dapat memberikan pengalaman berbeda. Banyak pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah para leluhur Toraja yang kita akan ketahui disini. Melihat peti-peti yang berada disisi tebing pastilah akan membuat kita bertanya-tanya tentang apa makna dari itu semua. Pemandu yang menemani kami pun juga terus menjelaskan tentang segala sesuatu yang kami lihat dispanjang menyusuri sisi tebing Londa.


Wisata Londa Tana Toraja merupakan makam unik khas Toraja yang berada di sebuah bukit dan berbentuk gua. Berkunjung ke kuburan memang identik dengan kematian dan juga hal menyeramkan lainnya. Namun jika anda mengunjungi pemakaman di Tana Toraja akan berbeda kesannya. Kita akan terkagum-kagum dengan  bentuk dan peti-peti yang tersebar di sisi tebing. Sangat unik, dan tidak ditemukan di daerah lain di Indonesia. 


Masyarakat Toraja berkeyakinan, jika semakin tinggi peti maka semakin tinggi derajat dan juga roh akan cepat sampai ke nirwana. Sehingga anda akan menemukan banyak peti mati atau erong di beberapa sisi tebing. Kita akan sering menengadah keatas, kearah erong yang menancap dicelah tebing. Terlihat rumit, namun itulah kebiasaan turun temurun yang sudah dijalankan sejak dahulu oleh para leluhur.


Erong ini akan ditahan dengan kayu yang membuat peti tersebut bisa di dinding bukit. Dalam pemakaman suku Toraja, keluarga juga akan mengisi peti dengan barang berharga milik keluarga yang meninggal. Disisi tebing ditancapkan kayu penahan untuk membentuk penahan erong-erong yang ditempatkan berderet. Bentuknya seperti rak dengan beberapa tingkatan.


Kemudian mereka akan meletakkan peti di ketinggian sebagai cara untuk melindungi barang-barang berharga tersebut. Terlihat pemandangan kubur batu, di atas bukit-bukit tersebut terdapat rongga tempat dimana jenazah disimpan. Penyimpanan di bukit-bukit tersebut dilakukan karena di dalam goa sudah penuh dengan peti jenazah.

Alukta pada dasarnya tidak mengharuskan penyimpanan mayat, namun lebih kepada kewajiban segera melaksanakan upacara pemakaman sebagai pelaksanaan aluk to mate (memperlakukan orang yang telah mati). Karena semakin cepat jenazah dimakamkan, akan semakin banyak kesempatan untuk melaksanakan upacara pemberkatan lainnya.

Dahulu masyarakat adat Toraja menyimpan jenazah di dalam rumah tongkonan, lamanya waktu menyimpan jenazah paling lama tiga puluh enam malam untuk keluarga bangsawan. Sementara dari golongan lainnya kurang dari itu, atau bahkan tidak disimpan sama sekali karena upacaranya sangat singkat. Seiring berjalannya waktu, kemudian masyarakat adat Toraja memberi sebutan dan anggapan yang berbeda-beda tentang jenazah yang disimpan. Ada yang menganggap To Makula, bahwa jenazah yang disimpan dianggap hanya sebagai orang yang sakit, dan To Mate, jenazah sedang dalam rangkaian upacara aluk to mate.

Ketika anda baru saja menginjakkan kaki di tempat ini, anda bisa melihat jajaran patung kayu yang biasa disebut dengan Tau Tau. Patung Tau tersebut merupakan patung dari jenazah yang telah dimakamkan di Londa. Patung kayu tersebut ditempatkan dengan begitu rapi. Setiap patung mengenakan busana yang mencari ciri khas yang bersangkutan semasa hidupnya. Mereka seakan sedang duduk berdampingan diberanda rumah sambil memandang masa depan Tanah Toraja.

Tau tau akan terletak pada mulut gua seperti beranda yang menyambut kedatangan anda. Patung ini dibuat sesuai dengan ukuran asli dan didandani seperti layaknya beliau ketika masih hidup. Patung-patung tersebut melambangkan betapa besarnya rasa sayang dari keluarga yang mereka tinggalkan. Meskipun mereka sudah tiada, namun patung-patung ini menggambarkan seakan mereka tidak berada jauh dan masih berada di tengah-tengah keluarga.

Tidak semua orang yang meninggal dibuatkan Tau Tau. Hanya golongan bangsawan dan prosesi pemakaman mengunakan adat paling tinggi yang boleh memiliki Tau Tau. Melihat dekat tau-tau ini, sudah bisa dibayangkan betapa besarnya penghargaan bagi orang-orang yang mendahului mereka. Terlebih lagi mereka adalah para tokoh dan pemuka masyarakat. Dahulu mereka adalah bangsawan yang sangat dihormati dan dihargai.

Jika anda berkunjung ke Londa, ada dua goa yang boleh untuk anda masuki. Dari berbagai sumber, kedua goa ini sebenarnya saling berhubungan. Hanya saja untuk mengaksesnya butuh perjuangan karena anda harus setengah merayap. Apalagi panjang goa ini sekitar 1.000 m.

Anda akan sedikit membungkuk ketika memasuki Goa karena memang jalannya yang sempit. Di dalam gua anda bisa menemukan peti mati, tengkorak, dan tulang belulang yang sudah berumur hingga ratusan tahun.

Jasa penyewa lampu ini juga sekaligus akan menjadi pemandu tour anda. Tarif untuk lampu ini bisa anda sepakati dengan pemandu. Jadi sebaiknya anda pandai menawar. Di dalam Goa tentunya sangat gelap sehingga anda membutuhkan cahaya untuk menjelajah. Karena tidak ada listrik anda harus menyewa lampu penerang untuk menelusuri goa.

Memasuki goa Londa pengunjung akan menjumpai berbagai peti jenazah khusus bagi marga keturunan Tau-Tau. Di setiap sudut goa pengunjung akan menjumpai berbagai peti jenazah yang memang sengaja diletakkan secara bertumpuk-tumpuk. banyak alasan dan latar belakang mengapa jenazah-jenazah tersebut harus disimpan terlebih dahulu ke dalam goa dan liang-liang bukit. Alasan-alasan tersebut antara lain seperti menunggu kedatangan kerabat yang sedang merantau, untuk memberi kesempatan bagi keluarganya menunjukkan kasih sayang kepada jenazah, atau untuk menunggu biaya dan hewan korban yang banyak terlebih dahulu agar bisa melaksanakan upacara Rambu Solok (mengantarkan jenazah ke alam yang disebut puya), dan berbagai alasan lain. Hingga akhirnya menyimpan mayat menjadi sebuah tradisi di kalangan masyarakat adat Tana Toraja.

Saat anda berwisata ke Kuburan Londa Tana Toraja dan akan memasuki goa anda tidak boleh menyentuh atau mengambil benda apapun di dalam goa. Karena baik tulang atau tengkorak di dalam goa membutuhkan ritual dan proses adat khusus untuk memindahkannya.

Anda hanya bisa mengambil gambar dan menikmatinya secara langsung. Anda akan melihat tengkorak yang berada di dinding goa dan peti mati yang telah termakan usia.

Goa Londa juga memiliki cerita romatis yang terkenal denga Romeo Juliet versi Tana Toraja. Kini tulang belulang mereka diletakkan berdekatan.

Di sekitar peti mati sering ditemukan botol minuman, rokok, sirih, atau bahkan pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa jenazah yang disimpan dianggap sebagai To Makula, diperlakukan layaknya masih hidup.

Selain melihat tulang belulang atau tengkorak, anda juga bisa belajar nilai sejarah hingga hal unik lainnya. Menurut informasi warga setempat, hanya Marga Tolengke saya yang bisa dikuburkan di Goa Londa.
Sementara untuk warga yang berada di luar garis marga tersebut harus di lokasi yang lain. Tak heran jika wisata Londa ini terkenal sebagai kuburan keluarga terbesar di Toraja Utara dan juga sebagai kuburan gantung.

Tidak jauh dari situs pemakaman Londa terdapat satu lagi situs kubur batu yang bernama Lemo. Sama halnya dengan Londa, ketika memasuki situs kubur batu ini pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp10.000. Berbeda dengan Londa, memasuki kawasan Lemo pengunjung akan disambut terlebih dahulu para penjual pernak-pernik khas Toraja. Masuk lebih ke dalam barulah pengunjung akan menyaksikan tebing karts yang berongga-rongga, rongga-rongga tersebut berisi peti jenazah, di sekitarnya terdapat patung-patung manusia yang dibuat sebagai simbol orang yang jenazahnya disemayamkan di tebing tersebut.
 
Penulis : Muhammad Dagri Nizar
Channel YT : MDN TRAVENTURY 

1 comment:

  1. Informasi wisata yang sangat bermanfaat....

    ReplyDelete

Flag Counter