TAMAN NASIONAL SEMBILANG
Dasar Penunjukan :
Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 95/Kpts-II/2003
Tanggal 19 Maret 2003
Luas : ± 202.896,31 Ha
Letak :
Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Banyuasin II
Koordinat :
01° 38' - 02° 25' LS dan
104° 12' - 104° 55' BT
Peta Taman Nasional Sembilang |
Taman Nasional Sembilang terdiri dari kurang lebih 77.500 ha hutan mangrove yang merupakan hutan mangrove terluas di Indonesia bagian Barat. Mangrove disini meluas jauh sampai 35 km ke arah daratan dengan 17 spesies atau 43 % dari seluruh spesies mangrove di Indonesia.
Di bagian barat laut taman nasional terdapat hutan rawa gambut. Gambut yang ada terutama dari tipe ombrogen dengan ketebalan 0.5 meter. Taman nasional ini dicirikan oleh pola drainase menjari lebih dari 30 sungai. Hampir semua sungai dalam kondisi alami dengan kualitas air yang relatif baik.
Kawasan taman nasional ini merupakan daerah penting untuk jenis-jenis burung air. Daratan lumpur Delta Banyuasin merupakan tempat mencari makan bagi ribuan burung migran yang berasal dari asia bagian utara dan jumlah harian burung air di sini diperkirakan mencapai 80.000 ekor.
Sejarah Kawasan :
- Tahun 1994, Sembilang merupakan kawasan Hutan Suaka Alam Sembilang dengan luas 205.750 Ha.
- Tahun 1996/1997, dilakukan penilaian dengan hasil bahwa kawasan Hutan Suaka Alam Sembilang memenuhi kriteria sebagai kawasan pelestarian dalam bentuk taman nasional.
- Tanggal 19 Maret 2003, ditetapkan sebagai taman nasional dengan luas 202.896,31 Ha.
Fisik
Geologi dan Tanah
Taman Nasional Sembilang merupakan bagian dari daratan rawa terbesar yang terisi dengan formasi sedimen Palembang. Kawasan ini tergolong pada formasi kuarter yang terdiri dari endapan alluvial dan endapan rawa.
Tipe tanah yang terdapat di taman nasional ini, antara lain Typic endoaqueps, psammaquents, sulfic endoaquents/typic sulfaquents, typic sulfaquents/histic sulfaquents/typic sulfihemists, terric sulfihemists, sulfic endoaquents/typic haplohemists, sulfic endoaquents, typic haplohemists/typic sulfihemists, typic haplosaprists, dan tambak.
Topografi
Kawasan Taman Nasional Sembilang memiliki topografi datar, dengan ketinggian antara 0 sampai 20 meter diatas permukaan laut.
Ketinggian
0 - 500 meter di atas permukaan laut.
Iklim
Temperatur udara 22° - 33° C
Curah hujan Rata-rata 260 mm per tahun.
Biotik
Taman Nasional Sembilang merupakan perwakilan hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan hutan riparian (tepi sungai) di Provinsi Sumatera Selatan.
Flora
Taman Nasional Sembilang memiliki 17 spesies mangrove atau 43 % dari keseluruhan mangrove di Indonesia. Antara lain Rizhopora mucronata dan Nepenthes ampullaria. Jenis kedua merupakan spesies indikator untuk gambut dalam.
Tumbuhan yang ada di daratan dan perairan dicirikan dengan adanya Achrostichum aureum, paku gajah (Acrostichum aureum), nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus tiliaceus), nibung (Oncosperma tigillaria), jelutung (Dyera costulata), menggeris (Koompassia excelsa), gelam tikus (Syzygium inophylla), Rhizophora sp., Sonneratia alba, dan Bruguiera gimnorrhiza.
Fauna
Taman Nasional Sembilang memiliki 53 spesies mamalia. Dari 53 spesies tersebut terdapat sedikitnya 5 spesies primata dan 7 spesies kucing, 16 spesies. reptil, 28 spesies burung air migran.
Mamalia; Kawasan hutan pantainya, terutama di Sembilang dan Semenanjung Banyuasin merupakan habitat harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kucing mas (Catopuma temminckii), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), tapir (Tapirus indicus), dan rusa sambar (Cervus unicolor). siamang (Hylobates syndactylus), dan babi hutan (Sus spp).
Mamalia air yang terdapat disini antara lain lumba-lumba tanpa sirip punggung (Neophocaena phocaenoides), lumba-lumba air tawar/pesut (Orcaella brevirostris) dan lumba-lumba bungkuk (Souca chinensis).
Burung ; Kurang lebih terdapat 28 spesies burung air migran menggunakan Taman Nasional Sembilang sebagai tempat istirahat dalam perjalanan migrasi. Ribuan bahkan puluhan ribu burung migran asal Siberia dapat disaksikan di Sembilang terutama pada sekitar bulan Oktober. Hal ini merupakan atraksi burung migran yang menarik untuk diamati, karena dapat mendengar secara langsung suara gemuruh burung-burung tersebut terbang bersamaan dan menutupi suara debur ombak Selat Bangka.
Jenis burung yang ada diantaranya bangau bluwok (Mycteria cinerea), bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), ibis cucuk besi (Threskiornis melalochepalus), pecuk ular asia (Anhinga melanogaster), cangak laut (Ardea sumatrana), cangak abu (Ardea cinerea), blekok asia (Limnodromus semipalmatus), trinil tutul (Pseudototanus guttifer), undan putih (Pelecanus onocrotalus), bluwok putih (Mycteria cinerea), dara laut sayap putih (Chlidonias leucoptera), dara laut biasa (Sterna hirundo), gajahan (Numenius sp), dara laut jambul (Sterna bergii), dan burung biru laut ekor hitam (Limosa limosa).
Reptil; buaya (Crocodylus porosus dan Tomistoma schlegelii), biawak (Varanus salvator), labi-labi besar (Chitra indica), dan ular punti masak (Boiga dendrophyla).
Ikan; ikan sembilang (Plotusus canius), ikan toman (Channa micropeltes), dan ikan tapah (Wallago leerii).
Wisata
Lokasi yang dapat dikunjungi, yaitu Semenanjung Banyuasin, Sembilang, Teluk Benawan, Teluk Sekanak, dan Pulau Betet. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, diantaranya menyelusuri sungai di hutan mangrove sambil mengamati satwa, memancing, mengamati burung-burung migran asal Siberia dan lumba-lumba air tawar.
Atraksi budaya di luar taman nasional antara lain Festival Danau Ranau pada bulan Desember di Oku Sumatera Selatan.
Cara mencapai lokasi
Palembang-Sungsang-lokasi ; menggunakan kapal motor sewaan dengan perjalanan selama kurang lebih 4 jam.
Pengelolaan
Taman Nasional Sembilang sampai saat ini masih dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Selatan, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal PerlindunganHutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan.
Alamat Pengelola
Kantor Balai Konserbvasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan
Jl. Kolonel H. Barlian Punti Kayu Km 6, No.79 PO Box 1288 PALEMBANG 310153 - Telp.(0711) 410948
Sumber :
Lokasi yang dapat dikunjungi, yaitu Semenanjung Banyuasin, Sembilang, Teluk Benawan, Teluk Sekanak, dan Pulau Betet. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, diantaranya menyelusuri sungai di hutan mangrove sambil mengamati satwa, memancing, mengamati burung-burung migran asal Siberia dan lumba-lumba air tawar.
Atraksi budaya di luar taman nasional antara lain Festival Danau Ranau pada bulan Desember di Oku Sumatera Selatan.
Cara mencapai lokasi
Palembang-Sungsang-lokasi ; menggunakan kapal motor sewaan dengan perjalanan selama kurang lebih 4 jam.
Pengelolaan
Taman Nasional Sembilang sampai saat ini masih dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Selatan, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal PerlindunganHutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan.
Alamat Pengelola
Kantor Balai Konserbvasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan
Jl. Kolonel H. Barlian Punti Kayu Km 6, No.79 PO Box 1288 PALEMBANG 310153 - Telp.(0711) 410948
Sumber :
Kementerian Kehutanan RI
No comments:
Post a Comment