TAMAN NASIONAL
BALI BARAT
Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 493/Kpts-11/1995
Tanggal 15 September 1995
Luas : ± 19.002,89 Ha
Letak : Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng
Koordinat :
114° 25' - 114° 34' BT dan
08° 05' - 08° 15' LS.
Peta Taman Nasional Bali Barat |
Taman Nasional Bali Barat mempunyai potensi yang khas yaitu adanya spesies Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) yang merupakan spesies burung terlangka di dunia. Burung pesolek ini di alam jumlahnya tidak lebih dari empat ekor saja.
Beberapa potensi sumberdaya alam lainnya yang menarik bagi penelitian dan rekreasi, diantaranya satwa banteng (Bos Javanicus), hutan alam murni Sawo kecik (Manilkara kauki), hutan mangrove, biota laut, sumber air panas alami, panorama alam hutan dan pantai serta obyek peninggalan budaya.
Letaknya yang berada di pusat tujuan wisata (Pulau Bali), dan didukung oleh fasilitas baik akomodasi, transformasi maupun atraksi wisata budaya yang telah dikelola dengan baik, menjadikan taman nasional ini sangat menarik untuk dikunjungi.
Sejarah Kawasan
1. Tahun1982, ditetapkan sebagai calon Taman Nasional.
2. Tahun 1995, ditetapkan sebagai Taman Nasional Bali Barat dengan kawasan seluas ± 19.002,89 Ha.
Fisik
Geologi dan Tanah
Jenis tanah di kawasan Taman Nasional Bali Barat berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena batuan induk pembentuknya tidak sama. Menurut peta tanah tinjau Pulau Bali, jenis-jenis tanah di kawasan ini meliputi Alluvial, Latosol, dan Mediteran.
Topografi
Taman Nasional Bali Barat memiliki konfigurasi lapangan berbukit-bukit dan hanya sebagian kecil datar dan bergelombang.
Ketinggian
0 - 1.986 meter diatas permukaan laut.
Iklim
Tipe Iklim : E (Schmidt dan Fergusson)
Curah hujan rata-rata : 1.480 mm/tahun.
Kelembaban rata-rata : 85,29%
Suhu udara : 15ºC -30ºC
Biotik
Ekosistem Taman Nasional Bali Barat memiliki suatu bentuk peralihan antara daerah beriklim basah dan daerah beriklim kering. Kawasan ini adalah habitat terakhir dari burung yang paling langka didunia yaitu Jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Burung Jalak Bali merupakan satwa primadona taman nasional ini, dan termasuk burung pesolek yang menyenangi habitat yang bersih. Burung ini jelajah terbangnya tidak pernah jauh dan mudah ditangkap, sehingga memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat.
Kawasan ini terdiri dari beberapa tipe vegetasi, yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah, savana, coral, padang lamun, perairan laut dangkal dan dalam.
Flora
Taman nasional ini memiliki 175 jenis tumbuhan dan 14 jenis diantaranya merupakan tumbuhan langka seperti bayur (Pterospermum javanicum), ketangi (Lagerstroemia speciosa), burahol (Stelechocarpus burahol), cendana (Santalum album), dan sonokeling (Dalbergia latifolia).
Fauna
Mamalia; Dapat dijumpai pula beberapa satwa seperti Banteng (Bos javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Luwak (Pardofelis marmorata), Trenggiling (Manis javanica), Landak (Hystrix brachyura), dan Kancil (Tragulus javanicus).
Burung; Disamping memiliki satwa burung Jalak Bali yang endemik dan langka, terdapat pula jenis burung lain seperti Jalak putih (Sturnus melanopterus), Terucuk (Pycnonotus goiavier), dan Ibis putih kepala hitam (Threskiornis melanocephalus).
Ikan dan Biota laut; Biota laut terdapat di sekitar Pulau Menjangan dan Tanjung Gelap yang mempunyai 45 jenis karang, diantaranya Halimeda macroloba, Chromis spp., Balistes spp., Zebrasoma spp., dan Ypsiscarus ovifrons.
Ada 32 jenis ikan diantaranya ikan bendera (Platax pinnatus), ikan sadar (Siganus lineatus), dan barakuda (Sphyraena jello). Dijumpai 9 jenis molusca laut diantaranya Kima selatan (Tridacna derasa), Triton terompet (Charonia tritonis), dan Kima raksasa (Tridacna gigas).
Wisata
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di Taman Nasional Bali Barat, antara lain berekreasi santai sambil melihat panorama alam, bersampan, memancing, snorkeling, menyelam, berkemah, berkuda dan beraneka rekreasi yang dikelola oleh pengusaha pariwisata alam.
Sarana pengelolaan dan sarana pengunjung yang ada antara lain pusat informasi, guest house, pos jaga, kantor pengelola, pintu gerbang, MCK dan berbagai fasilitas bertaraf internasional yang dikelola oleh pengusaha pariwisata alam.
Taman Nasional Bali Barat memiliki berbagai daya tarik obyek budaya yang menarik seperti dibagian timur kawasan atau kurang lebih 6 Km dari Cekik, terdapat sebuah Pura yang cukup besar yang letaknya dipinggir jalan raya Singaraja - Gilimanuk. Menurut hikayat, Pura tersebut didirikan oleh Sang Hyang Niratha pada abad ke 16. Di Pura tersebut terdapat banyak kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berkeliaran dan akrab sekali dengan pengunjung.
Di kawasan Banyuwedang terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Selain itu di Teluk Terima terdapat Makam Jayaprana dan di cekik terdapat Pura Bakungan. Kedua Lokasi tersebut sangat dikeramatkan oleh masyarakat Hindu Bali. Teluk Terima memiliki terumbu karang yang sangat indah dan juga merupakan tempat habitat ikan hias.
Cara mencapai lokasi
Taman Nasional Bali Barat dapat dicapai melalui tiga jalur yaitu dengan route :
1. Utara melalui jalan raya antara Gilimanuk - Singaraja.
2. Selatan melalui jalan raya antara Gilimanuk - Denpasar.
3. Dari Jawa ke Bali dengan mempergunakan ferry dari Ketapang - Gilimanuk.
Pengelolaan
Taman Nasional Bali Barat dikelola oleh Balai Taman Nasional Bali Barat, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
Alamat Pengelola
Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat
Cekik - Kantor Pos Gilimanuk Bali 82253
Telp. 0365 - 61060
Email : tnbb@telkom.net
1. Tahun1982, ditetapkan sebagai calon Taman Nasional.
2. Tahun 1995, ditetapkan sebagai Taman Nasional Bali Barat dengan kawasan seluas ± 19.002,89 Ha.
Fisik
Geologi dan Tanah
Jenis tanah di kawasan Taman Nasional Bali Barat berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena batuan induk pembentuknya tidak sama. Menurut peta tanah tinjau Pulau Bali, jenis-jenis tanah di kawasan ini meliputi Alluvial, Latosol, dan Mediteran.
Topografi
Taman Nasional Bali Barat memiliki konfigurasi lapangan berbukit-bukit dan hanya sebagian kecil datar dan bergelombang.
Ketinggian
0 - 1.986 meter diatas permukaan laut.
Iklim
Tipe Iklim : E (Schmidt dan Fergusson)
Curah hujan rata-rata : 1.480 mm/tahun.
Kelembaban rata-rata : 85,29%
Suhu udara : 15ºC -30ºC
Biotik
Ekosistem Taman Nasional Bali Barat memiliki suatu bentuk peralihan antara daerah beriklim basah dan daerah beriklim kering. Kawasan ini adalah habitat terakhir dari burung yang paling langka didunia yaitu Jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Burung Jalak Bali merupakan satwa primadona taman nasional ini, dan termasuk burung pesolek yang menyenangi habitat yang bersih. Burung ini jelajah terbangnya tidak pernah jauh dan mudah ditangkap, sehingga memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat.
Kawasan ini terdiri dari beberapa tipe vegetasi, yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah, savana, coral, padang lamun, perairan laut dangkal dan dalam.
Flora
Taman nasional ini memiliki 175 jenis tumbuhan dan 14 jenis diantaranya merupakan tumbuhan langka seperti bayur (Pterospermum javanicum), ketangi (Lagerstroemia speciosa), burahol (Stelechocarpus burahol), cendana (Santalum album), dan sonokeling (Dalbergia latifolia).
Fauna
Mamalia; Dapat dijumpai pula beberapa satwa seperti Banteng (Bos javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Luwak (Pardofelis marmorata), Trenggiling (Manis javanica), Landak (Hystrix brachyura), dan Kancil (Tragulus javanicus).
Burung; Disamping memiliki satwa burung Jalak Bali yang endemik dan langka, terdapat pula jenis burung lain seperti Jalak putih (Sturnus melanopterus), Terucuk (Pycnonotus goiavier), dan Ibis putih kepala hitam (Threskiornis melanocephalus).
Ikan dan Biota laut; Biota laut terdapat di sekitar Pulau Menjangan dan Tanjung Gelap yang mempunyai 45 jenis karang, diantaranya Halimeda macroloba, Chromis spp., Balistes spp., Zebrasoma spp., dan Ypsiscarus ovifrons.
Ada 32 jenis ikan diantaranya ikan bendera (Platax pinnatus), ikan sadar (Siganus lineatus), dan barakuda (Sphyraena jello). Dijumpai 9 jenis molusca laut diantaranya Kima selatan (Tridacna derasa), Triton terompet (Charonia tritonis), dan Kima raksasa (Tridacna gigas).
Wisata
Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di Taman Nasional Bali Barat, antara lain berekreasi santai sambil melihat panorama alam, bersampan, memancing, snorkeling, menyelam, berkemah, berkuda dan beraneka rekreasi yang dikelola oleh pengusaha pariwisata alam.
Sarana pengelolaan dan sarana pengunjung yang ada antara lain pusat informasi, guest house, pos jaga, kantor pengelola, pintu gerbang, MCK dan berbagai fasilitas bertaraf internasional yang dikelola oleh pengusaha pariwisata alam.
Taman Nasional Bali Barat memiliki berbagai daya tarik obyek budaya yang menarik seperti dibagian timur kawasan atau kurang lebih 6 Km dari Cekik, terdapat sebuah Pura yang cukup besar yang letaknya dipinggir jalan raya Singaraja - Gilimanuk. Menurut hikayat, Pura tersebut didirikan oleh Sang Hyang Niratha pada abad ke 16. Di Pura tersebut terdapat banyak kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berkeliaran dan akrab sekali dengan pengunjung.
Di kawasan Banyuwedang terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Selain itu di Teluk Terima terdapat Makam Jayaprana dan di cekik terdapat Pura Bakungan. Kedua Lokasi tersebut sangat dikeramatkan oleh masyarakat Hindu Bali. Teluk Terima memiliki terumbu karang yang sangat indah dan juga merupakan tempat habitat ikan hias.
Cara mencapai lokasi
Taman Nasional Bali Barat dapat dicapai melalui tiga jalur yaitu dengan route :
1. Utara melalui jalan raya antara Gilimanuk - Singaraja.
2. Selatan melalui jalan raya antara Gilimanuk - Denpasar.
3. Dari Jawa ke Bali dengan mempergunakan ferry dari Ketapang - Gilimanuk.
Pengelolaan
Taman Nasional Bali Barat dikelola oleh Balai Taman Nasional Bali Barat, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
Alamat Pengelola
Kantor Balai Taman Nasional Bali Barat
Cekik - Kantor Pos Gilimanuk Bali 82253
Telp. 0365 - 61060
Email : tnbb@telkom.net
Sumber : Kementerian Kehutanan RI
No comments:
Post a Comment