Home » , , » Tour Sumatera Barat "Jam Gadang Bukittinggi"

Tour Sumatera Barat "Jam Gadang Bukittinggi"

Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini menjulang setinggi 27 meter dan diresmikan pembangunannya pada 25 Juli 1927. Terdapat jam berukuran besar berdiameter 80 cm di empat sisi menara sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar".

--------
Bukit Tinggi 4/1/2024, Dari Air Terjun Lembah Anai, kita bergerak kembali menuju tujuan selanjutnya. Perjalanan lebih banyak menanjak melewati lika liku jalan diantara Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. Setengah jam kemudian, sampailah kita di Kota Padang Panjang. Kita hanya melintasi saja kota ini. Karena tujuan masih jauh, kami terus berlalu menuju target kedua hari ini.

Motor terus berlalu menyusur aspal mulus di tengah gerimis tipis yang turun. Karena tujuan tidak jauh lagi, kita tetap fokus berkendara sampai kami tiba di Kota Bukit Tinggi. Semakin mendekati tujuan, aktifitas keramaian kota semakin terasa. Kita sudah mulai memasuki kawasan padat dengan kesibukan warga. Bangunan-bangunan semakin menonjolkan ciri khas minangkabau dengan bentuk rumah minang dimana-mana.
Tiba di Kota Bukit Tinggi

Perjalanan berkendara motor dari Kota Padang selama 3 jam, mengantarkan kami ke Kota Bukit Tinggi. Kota yang terletak di atas ketinggian dan diapit oleh dua gunung megah. Kota Bukit Tinggi merupakan kota tujuan wisata di Sumatera Barat. Oleh karenanya, kota ini menjadi tujuan paket perjalanan wisata bagi para pelancong baik dari dalam maupun luar negeri.

Bukit Tinggi menawarkan banyak sekali tempat wisata. Saat saya melihat di google maps, ada banyak spot-spot menarik disini dan untuk mengunjunginya membutuhkan waktu berhari-hari. Nah. tujuan utama saya disini adalah ingin melihat langsung ikon Kota Bukit Tinggi yaitu Jam Gadang.
Kawasan Jam Gadang, Bukit Tinggi

Saat sudah memasuki Kota Bukit Tinggi, ada suasana yang berbeda tampak terlihat. Ciri khas Minangkabau begitu kental dengan simbol-simbol budaya dimana-mana. Suasana kota sangat padat pemukiman dan ramai oleh aktifitas warga. Alur jalan berbukit-bukit dan bangunan berderet dengan mengikuti ketinggian tanah.

Saat kami tiba, fokus kami hanya tertuju pada sebuah bangunan yang menjadi Ikon. Sempat kami sedikit kebingungan mencari posisi Jam Gadang. Namun ternyata tidak begitu sulit menemukannya. Karena semua keramaian di kota ini berpusat di Jam Gadang. Dari kejauhan pun menaranya sudah nampak terlihat.
Keramaian di Kompleks Jam Gadang

Begitu kami tiba...Woow..!!! Ramai banget manusia. Masih dalam radius beberapa ratus meter saja, jalanan sudah padat oleh pengunjung dan aktifitas pedagang. Lalu lalang manusia memadati setiap sisi jalan yang mengitari Jam Gadang. Sepertinya tempat ini merupakan jantung dari Kota Bukit Tinggi. Karena yang saya lihat aktifitas pengunjung berpusat di tempat ini.

Kawasan Jam Gadang merupakan alun-alun kota. Pengunjung yang berdatangan ke Bukit Tinggi akan memenuhi kawasan ini. Jam Gadang adalah tujuan utama setiap orang. Melihat dan berhadapan langsung adalah suatu kepuasan berwisata. Terlebih bagi saya yang sudah lama mengidam-idamkan untuk kesini.
Aktifitas Pengunjung di Kompleks Jam Gadang

Aktifitas perekonomian mendominasi di setiap sisi ruas dan jalan. Aneka jajanan, cendramata dan makanan disediakan oleh ratusan pedagang. Banyak aneka kerupuk dan keripik yang disediakan. Kita bisa memilih sesuai selera. Kota Padang dan Bukit Tinggi memang terkenal sebagai produsen keripik di Indonesia. Penganan ini wajib menjadi oleh-oleh saat anda berkunjung kesini.

Disini suasana sangat adem dan sejuk. Karena letaknya berada di ketinggian, maka suasana teduh selalu terasa. Kompleksnya didesain dengan konsep taman kota dengan Jam Gadang sebagai sentralnya. Pengunjung bisa bekeliling sepuasnya. Berbelanja oleh-oleh atau menikmati kuliner khas Tanah Minang merupakan pilihan saat berada disini.

Saat ini, Jam Gadang menjelma menjadi objek wisata dengan perluasan taman di sekitarnya. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sini.
Alun-Alun Kota Bukit Tinggi, Jam Gadang

Diseputaran Jam Gadang banyak terdapat pusat perbelanjaan dan kompleks perkantoran pemerintah. Pengunjung bisa mencari alternatif lain setelah mengunjungi Jam Gadang. Suasana kota yang teduh dan nyaman membuat orang bisa berkeliling dengan aman sambil berjalan kaki. Keramaian di tempat ini tidak mengenal hari libur. Pengunjung akan terus memadati sepanjang hari.

Beberapa hotel disediakan penyedia paket wisata. Di sekitar Kota Bukit Tinggi masih banyak lagi destinasi wisata unggulan. Banyak pengunjung yang mengikuti tour beberapa hari untuk mengunjungi beberapa objek wisata di Sumatera Barat. Salah satunya adalah Jam Gadang
.
Pemamdangan Gunung Marapi dari Jam Gadang

Dari arah tenggara tampak Gunung Marapi yang menjulang tinggi. Pemandangannya begitu dominan terlihat dari sini. Gunung Marapi merupakan gunung api aktif di Pulau Sumatera. Sudah beberapa kali mengalami erupsi dan mengancam aktifitas masyarakat di kaki gunungnya.

Tahun lalu tepatnya 3 Desember 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi tiba-tiba. Letusannya tidak diawali tanda-tanda. Kejadian tessebut terjadi disaat ratusan pendaki gunung sedang ramai-ramainya di jalur pendakian. Peristiwa yang terjadi tersebut mengakibatkan korban luka-luka dan 24 orang pendaki meninggal dunia.

MENARA JAM GADANG
Berlatar Menara "Jam Gadang"

Ukuran dasar bangunan Jam Gadang yaitu 6,5 x 6,5 meter, ditambah dengan ukuran dasar tangga selebar 4 meter, sehingga ukuran dasar bangunan keseluruhan 6,5 x 10,5 meter. Bagian dalam menara jam terdiri dari lima tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul.

Tempat ini sangat bernilai hostoris dan menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Jam Gadang menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera merah putih (1945), Demonstrasi Nasi Bungkus (1950), dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1959).

Ikon Kota Bukit Tinggi, Jam Gadang

Jam Gadang dibangun pada 1925–1927 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker, controleur atau sekretaris kota Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Jamnya merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Seorang arsitek asal Koto Gadang, Yazid Rajo Mangkuto bertindak sebagai penanggung jawab pembangunan, sementara pelaksana pembangunan ditangani oleh Haji Moran dengan mandornya St. Gigi Ameh.

Terdapat empat jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut digerakkan secara mekanik oleh mesin yang didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Recklinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.
Berlatar Jam Gadang

Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya. Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atapnya berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Bentuk ini sebagai sindiran agar orang Kurai, Banuhampu, sampai Sungai Puar bangun pagi apabila ayam sudah berkokok.

Pada masa pendudukan Jepang, bentuk atap diubah menyerupai Kuil Shinto. Pada 1953, setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.

WISATA KULINER KOTA BUKIT TINGGI
Wisata Kuliner Nasi Kapau di Kota Bukit Tinggi

Kita sudah berkeliling Jam Gadang, Berbelanja oleh-oleh dan pakaian dan sudah selesai Sholat Zuhur di Masjid Raya Kota Bukit Tinggi. Kini saatnya kita menikmati kuliner kota ini. Ada banyak pilihan menu di beberapa kedai dan warung di sekitar Jam Gadang. Bang Herry mengajak saya untuk ke salah satu tempat favorit disini. Lokasinya tidak jauh dari Menara Jam Gadang. Kita cukup berjalan kaki sekitar 10 menit saja.
Wisata Kuliner Nasi Kapau di Kota Bukit Tinggi

Namanya Nasi Kapau. Hidangan yang berupa nasi dan aneka lauk pauk. Belum dimakan saja, tampilannya sudah menggoda selera. Aromanya juga sudah tercium dari kejauhan. Ada banyak pilihan disini dan semuanya memancing lidah untuk mencicipinya. Terlihat orang-orang sedang menikmati menu siangnya di warung ini. Maka, segeralah kami menuju ke salah satu warung.
Wisata Kuliner Nasi Kapau di Kota Bukit Tinggi

Menu disini sangat melimpah ruah. Kualitas makanan khas padang akan semakin terlihat. Saya bingung melihat aneka lauk yang sangat banyak. Tampilannya sangat menggoda dengan tampilan dan teksturnya. Lidah tak sabar untuk melahapnya. Apalagi disaat lapar yang sudah terasa sejak tadi. Segeralah kami kami memesan menu makan siang dan segelas minuman dingin. Kita harus mempersiapkan lagi tenaga untuk trip selanjutnya hari ini. Perjalanan masih akan diteruskan ke Kab. Batu Sangkar. Disana kita akan melihat secara langsung Istana Pagaruyung.
Semoga Tulisan ini bermanfaat.....!!!!

Penulis : Muhammad Dagri Nizar
Referensi : www.wikipedia.com

No comments:

Post a Comment

Flag Counter