Gunung Padang atau Bukit Sitti Nurbaya adalah sebuah bukit kecil dengan ketinggian puncak sekitar 80 meter di atas permukaan laut yang letaknya berada di seberang selatan dari muara Batang Arau dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Padang Selatan di pulau Sumatra. Masyarakat Kota Padang menamainya Gunung Padang karena bukit ini bisa dikatakan tempat tertinggi di sekitar pusat Kota Padang. Baca Juga : Pantai Air Manis
![]() |
Bersama Bang Fery - Tuor Guide Padang |
Setelah dari Pantai Air Manis, kita akan menuju ke destinasi selanjutnya, masih di Kota Padang. Tempat yang akan kami tuju adalah sebuah bukit dengan pemandangan elok. Saya masih bersama Bang Fery yang menjadi Guide saya selama berada di Kota Padang. Gunung Padang adalah tujuan kami. sebuah tempat yang banyak menyimpan peninggalan sejarah perjajahan jepang dan sebuah peninggalan tokoh romansa tanah minang Siti Nurbaya.
Perjalanan ke Gunung Padang dimulai dengan memasuki pintu gerbang yang berada di tepi jalan. Terdapat sebuah penanda yang menunjukkan titik masuk ke Gunung Padang. Ada biaya retribusi sebesar Rp. 10 ribu per orang. Setelah itu kita akan melalui kawasan pemukiman masyarakat dengan medan menajak landai. Tempat ini merupakan objek wisata alam yang menjadi favorit tujuan di Kota Padang, sehingga para pengunjung dari luar kota wajib mengagendakan ke tempat ini.
Baca Juga : Batu Malin Kundang
Di setapak awal, kita akan menjumpai puluhan ekor kera. Mereka berkeliaran di sepanjang setapak yang kami lalui. Kera-Kera ini bergelantungan dari berbagai pohon rimbun yang menghiasi sisi jalan setapak di tepi pantai karang ini. Mereka berlarian sambil berebutan buah yang jatuh dari pohon. Sesekali mereka juga mengikuti kami dengan maksud meminta sesuatu. Begitu seru kami lihat aksi mereka, sehingga pengunjung cukup terhibur dengan kelincahan kera-kera ini.
Perjalanan ke Gunung Padang dimulai dengan memasuki pintu gerbang yang berada di tepi jalan. Terdapat sebuah penanda yang menunjukkan titik masuk ke Gunung Padang. Ada biaya retribusi sebesar Rp. 10 ribu per orang. Setelah itu kita akan melalui kawasan pemukiman masyarakat dengan medan menajak landai. Tempat ini merupakan objek wisata alam yang menjadi favorit tujuan di Kota Padang, sehingga para pengunjung dari luar kota wajib mengagendakan ke tempat ini.
![]() |
Puluhan kera di jalur setapak Gunung Padang |
Baca Juga : Batu Malin Kundang
Di setapak awal, kita akan menjumpai puluhan ekor kera. Mereka berkeliaran di sepanjang setapak yang kami lalui. Kera-Kera ini bergelantungan dari berbagai pohon rimbun yang menghiasi sisi jalan setapak di tepi pantai karang ini. Mereka berlarian sambil berebutan buah yang jatuh dari pohon. Sesekali mereka juga mengikuti kami dengan maksud meminta sesuatu. Begitu seru kami lihat aksi mereka, sehingga pengunjung cukup terhibur dengan kelincahan kera-kera ini.
![]() |
Bunker Peninggalan Jepang di Gunung Padang |
Baca Juga : Air Terjun Lembah Anai
Tidak jauh setelah lepas dari kawasan pemukinan, pengunjung akan melewati bekas benteng pertahanan yang dibangun bala tentara Jepang saat menduduki Kota Padang pada 1942-1945. Benteng, atau semacam bunker pertahanan itu masih sangat kokoh. Tebal dinding betonnya sekitar 50 sentimeter. Di bunker ini masih terpasang sebuah meriam kaliber besar. Posisi terakhir moncong meriam itu menghadap ke arah pintu masuk muara Batang Arau.
Untuk benteng pertama bernama Pilboks. Benteng ini memiliki ruangan cukup luas, terdapat meriam besi yang besar dan dengan tipe benteng yang berbentuk empat poligon setengah lingkaran dibangun sekitar tahun 1942-1945. Benteng kedua yang memiliki bentuk seperti rumah yang tertulis BOW dan memiliki dua ruangan yang tak beratap.
Bila sampai puncak akan terdapat dua bunker. Kemungkinan jika dilakukan penggalian di lokasi ini akan ada banyak lagi benteng-benteng yang tersembunyi. Mengingat pada zaman dulu Gunung Padang dijadikan salah satu basis pertahanan tepi pantai oleh penjajahan Jepang.
Baca Juga : Jam Gadang Bukit Tinggi
Di kawasan Gunung Padang juga akan dijumpai beberapa benteng, bunker pertahanan dan meriam hasil peninggalan zaman pendudukan Jepang di Sumatera Barat. Dalam perjalanan para wisatawan kan menemukan bunker pertama yang berdekatan dengan rumah penduduk. Bunker kedua berhadapan dengan langsung kedai milik warga dan digunakan sebagai gudang.
Posisi terakhir moncong meriam itu menghadap ke arah pintu masuk muara Batang Arau. Nah, dari gardu perhentian pertama ini, jalan mulai menanjak. Ada puluhan hingga ratusan anak tangga untuk mencapai puncak bukit.
Tidak jauh setelah lepas dari kawasan pemukinan, pengunjung akan melewati bekas benteng pertahanan yang dibangun bala tentara Jepang saat menduduki Kota Padang pada 1942-1945. Benteng, atau semacam bunker pertahanan itu masih sangat kokoh. Tebal dinding betonnya sekitar 50 sentimeter. Di bunker ini masih terpasang sebuah meriam kaliber besar. Posisi terakhir moncong meriam itu menghadap ke arah pintu masuk muara Batang Arau.
Untuk benteng pertama bernama Pilboks. Benteng ini memiliki ruangan cukup luas, terdapat meriam besi yang besar dan dengan tipe benteng yang berbentuk empat poligon setengah lingkaran dibangun sekitar tahun 1942-1945. Benteng kedua yang memiliki bentuk seperti rumah yang tertulis BOW dan memiliki dua ruangan yang tak beratap.
Bila sampai puncak akan terdapat dua bunker. Kemungkinan jika dilakukan penggalian di lokasi ini akan ada banyak lagi benteng-benteng yang tersembunyi. Mengingat pada zaman dulu Gunung Padang dijadikan salah satu basis pertahanan tepi pantai oleh penjajahan Jepang.
Baca Juga : Jam Gadang Bukit Tinggi
Di kawasan Gunung Padang juga akan dijumpai beberapa benteng, bunker pertahanan dan meriam hasil peninggalan zaman pendudukan Jepang di Sumatera Barat. Dalam perjalanan para wisatawan kan menemukan bunker pertama yang berdekatan dengan rumah penduduk. Bunker kedua berhadapan dengan langsung kedai milik warga dan digunakan sebagai gudang.
Posisi terakhir moncong meriam itu menghadap ke arah pintu masuk muara Batang Arau. Nah, dari gardu perhentian pertama ini, jalan mulai menanjak. Ada puluhan hingga ratusan anak tangga untuk mencapai puncak bukit.
![]() |
Menaiki Ratusan Anak Tangga menuju Puncak Gunung Padang |
Baca Juga : Istana Pagaruyung Batu Sangkar
Perjalanan selanjutnya akan menguji ketahanan fisik. Kita akan melalui tanjakan berlika liku dengan setapak paving blok. Tanjakannya lumayan panjang dan akan melewati ratusan anak tangga. Butuh fisik prima mendaki ke puncak bukit ini. Kita akan melewati ratusan anak tangga. Pelan-pelanlah melangkah, jangan terburu-buru, karena jalan ini akan semakin menanjak di depan sana. Saya dan Bang Fery berapa kali berisitirahat di tengah jalan. Sesekali kita mengatur nafas di tengah hutan rindang yang sangat sejuk ini.
![]() |
Sisa Benteng Pertahanan Jepang di Gunung Padang |
Baca Juga : Senja di Danau Singkarak
Persis di sebuah tanjakan terjal sebelum puncak, pengunjung akan langsung berhadapan blok besar batu karang. Pengunjung akan melewati bekas benteng pertahanan yang dibangun bala tentara Jepang saat menduduki Kota Padang pada 1942-1945. Benteng, atau semacam bunker pertahanan itu masih sangat kokoh. Tebal dinding betonnya sekitar 50 sentimeter. Di bunker ini masih terpasang sebuah meriam kaliber besar.
Sekitar 10 menit perjalanan, kita akan melalui jalan melewati pertigaan jalan. Dimana jalur menurun ke kanan adalah menuju ke Makam Siti Nurbaya, sementara jalur lurus menanjak untuk menuju puncak Gunung Padang. Kita akan terus menuju ke puncak sekitar 5 menit lagi perjalanan. Nanti saat perjalanan kembali, saya akan singgah berziarah ke Makam Siti Nurbaya.
![]() |
Pemandangan Kota Padang dari Puncak Gunung Padang |
Setibanya di puncak, kita akan melihat pemandangan lepas yang indah. Kota Padang terlihat jelas dari sini. Perjalanan yang melahkan tadi, akan terbayar saat tiba di puncak ini. Sebuah taman yang indah dengan penataan yang asri menjadi tempat anda beristirahat. Kita bisa berkeliling di kawasan puncak bukit ini. Bahkan kita bisa melihat Pantai Air Manis dari ujung selatan bukit ini.
Saat saya berada disini, terlihat beberapa pengunjung sedang menikmati suasana siang. Mereka duduk santai di bawah kasebo dengan meneguk minuman dingin ditemani beberapa cemilan. Bahkan ada juga yang sedang mengambil gambar untuk kebutuhan content video.
Saat saya berada disini, terlihat beberapa pengunjung sedang menikmati suasana siang. Mereka duduk santai di bawah kasebo dengan meneguk minuman dingin ditemani beberapa cemilan. Bahkan ada juga yang sedang mengambil gambar untuk kebutuhan content video.
![]() |
Pemandangan Kota Padang dari Puncak Gunung Padang |
Keindahan Kota Padang sungguh elok terlihat. Kota terbesar di Sumatera Barat sekaligus pusat pemerintahan dari Provinsi ini. Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatra sekaligus ibu kota provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini adalah pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia. Secara geografi, Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 mdpl dengan luas wilayah 1.414,96 km², lebih dari separuhnya berupa hutan lindung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun 2023, penduduk Padang sebanyak 928.541 jiwa.
![]() |
Puncak Gunung Padang |
Gunung Padang menyimpan kombinasi antara panorama yang indah, legenda
cinta; Taman Siti Nurbaya, dan sepenggal sejarah masa pendudukan Jepang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat menjadikan Gunung Padang
sebagai destinasi turis dengan menggaet minat investor dalam dan luar
negeri dalam Regional Investment Forum 2017. Gunung Padang juga pernah
diusulkan Pemprov untuk menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata
unggulan nasional selain Bali.
Penulis : Muhammad Dagri Nizar
Referensi : www.wikipedia.com
No comments:
Post a Comment