Home » , » Tour Sumatera Barat "Makam Siti Nurbaya" Padang

Tour Sumatera Barat "Makam Siti Nurbaya" Padang



Kawasan Gunung Padang merupakan salah satu pusat kunjungan yang ramai singgahi warga baik itu menikmati suasana alamnya maupun mengunjungi tempat-tempat yang bernilai sejarah. Banyak yang bisa kita temukan di tempat ini. Salah satunya adalah sebuah Makam tokoh legenda romansa tanah minang yaitu Siti Nurbaya. Baca Juga : Wisata Gunung Padang
Kita masih di kawasan Gunung Padang. Persis di sebuah tanjakan terjal sebelum puncak, pengunjung akan langsung berhadapan blok besar batu karang. Di balik batu besar inilah terdapat belokan menurun. Tepat di belokan jalan di sisi blok batu ini, tertulis tulisan besar “Makam Sitti Nurbaya”, yang ditorehkan di dinding batuan. Dari titik ini ada jalan setapak menurun curam, melewati celah sempit di antara dua blok batu.

Kita akan menuruni puluhan anak tangga dengan sedikit menunduk. Jalurnya berada di bawah bongkahan batu yang besar. Suasanya sangat sepi dan sunyi ketika saya perlahan menunduk dan menuruni satu per satu anak tangga. Saya agak sedikit merinding saat semakin mendekat ke makam.

Jalan berundak terakhir kecuramannya ekstrem, sebelum sampai ke pelataran kecil yang terdapat sebuah nisan. Nisan itu mepet ke dinding blok batu, di sebelahnya ada lantai yang cukup bersih dan permukaannya licin karena sering didatangi pengunjung. Di dinding nisan kecil itu terdapat jejak berbentuk persegi, kemungkinan dulunya dipakai untuk menempelkan petunjuk tertentu. Suasana di lokasi ini terasa hening dan senyap..

Makam Siti Nurbaya di Gunung Padang

Baca Juga : Pantai Air Manis
Kisah Sitti Nurbaya sejak lama identik dengan cerira rakyat Ranah Minang. Marah Rusli, sastrawan besar angkatan Balai Pustaka, secara apik mengemas perjalanan Sitti Nurbaya lewat roman yang ditulisnya. Kisah romansa ini bukan hanya terkenal di tanah minang, bahkan sampai ke seluruh penjuru nusantara.

Kita masih ingat di tahun 1992 saat cerita ini diangkat menjadi sebuah serial televisi. Pada saat itu ketika saya masih kelas 3 SD saat saluran Televisi hanya TVRI. Setiap jadwal pemutaran serialnya kami dan keluarga mengikuti jalan ceritanya dari awal hingga akhir. Kisahnya sangat melekat dan membawa kesan tersendiri bagi masyarakat indonesia pada umumnya.

Kisah antara Datuk Meringgih, Siti Nurbaya dan Samsul Bahri. Pemuda itu (Samsul Bahri) pergi ke Batavia untuk belajar, sebelum prahara menimpa keluarga Sitti Nurbaya. Setelah jatuh ke tangan Datuk Meringgih, Sitti Nurbaya menghadapi masa-masa buruk. Ia pun kabur, menyusul Samsulbahri ke Batavia.
Makam Siti Nurbaya di Gunung Padang

Datuk Meringgih memburunya, melancarkan tuduhan Sitti Nurbaya melarikan hartanya. Gadis itu akhirnya dipaksa pulang ke Padang, sebelum tewas diracun oleh sang datuk. Samsulbahri syok, dan bertahun kemudian ia pulang ke Padang sebagai bagian tentara kolonial Belanda.

Saat itu Datuk Meringgih memimpin pembangkangan, yang akhirnya ditumpas Samsulbahri dan pasukan yang dikirim dari Batavia. Samsulbahri akhirnya juga meninggal karena terluka berat
. Kisah mengharu biru ini melekat dalam ingatan setiap warga Minang. Tak heran jika legenda Sitti Nurbaya masih terus hidup dan jadi produk promosi wisata Sumbar.
Makam Siti Nurbaya di Gunung Padang

Baca Juga : Batu Malin Kundang
Makam gadis Minang yang dijodohkan paksa dengan Datuk Maringgih ini telah dilapisi semen. Tampak sangat terawat. Di makam ini, sekilas Anda akan diajak mengenang kisah kasih tak sampainya dengan Samsul Bahri, sang kekasi. Siti Nurbaya memang bukan seorang pahlawan, namun kisahnya telah menjadi inspirasi bagi banyak kalangan baik itu penulis buku, pencipta lagu dan kalangan praktisi lainnya. Kisah Siti Nurbaya selalu menjadi bahan pelajaran di masa kini untuk tidak lagi ada pemaksaan dalam urusan perasaan dan kasih sayang.
Makam Siti Nurbaya di Gunung Padang

Kita seperti terbawa ke saat serial TV Siti Nurbaya ditayangkan kala itu. Film yang diperankan oleh alm. Him Damsyik ini sangat terkenal di era tahun 90-an. Siti Nurbaya adalah salah satu cerita rakyat Sumatera Barat yang berakhir tragis. Diceritakan mengenai seorang gadis yang dijodohkan paksa dengan pria yang bukan idamannya.

Penulis : Muhammad Dagri Nizar
Referensi : www.wikipedia.com

No comments:

Post a Comment

Flag Counter