TAMAN NASIONAL
BOGANI NANI WARTABONE
Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 1068/Kpts-II/1992
Tanggal 18 Nopember 1992
Luas : ± 287.115 Ha
Letak :
Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Gorontalo.
Koordinat :
00° 20' - 00° 49' LU dan
123° 08' - 124° 14' BT.
Umum
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang sebelumnya bernama Dumoga Bone, memiliki berbagai keunikan ekologi karena merupakan bagian dari pusat wilayah Wallace. Wilayah geografis Wallace merupakan tempat bertemunya margasatwa dan tumbuhan khas dari daratan Asia dan Australia. Hal ini mengakibatkan kawasan ini menjadi sangat penting, karena menyimpan kekayaan hayati yang endemik dan unik.
Kawasan ini juga merupakan daerah tangkapan air yang menjadi sumber air utama bagi sebagian besar sungai-sungai yang mengalir di wilayah Bolaang Mongondow dan wilayah Gorontalo yang mendukung kebutuhan air bersih bagi kehidupan sehari-hari masyarakat, pengairan pertanian dan industri.
Disamping itu kawasan ini menyimpan potensi wisata yang luar biasa, seperti panorama alam,atraksi hidupan liar, dan fenomena alam yang dapat dikembangkan untuk mendukung perekonian masyarakat.
Sejarah
1. Tahun 1979, ditunjuk kawasan Suaka Margasatwa Dumoga seluas ± 93.500 ha.
2. Tahun 1979, ditunjuk kawasan Suaka Margasatwa Bone seluas ± 110.000 ha.
3. Tahun 1980, ditunjuk kawasan Cagar Alam Bulawa seluas ± 75.200 ha.
4. Tahun 1982, kawasan Suaka Margasatwa Dumoga, Suaka Margasatwa Bone, dan Cagar Alam Bulawa dinyatakan sebagai Taman Nasional.
5. Tahun 1991, kawasan Suaka Margasatwa Dumoga, Suaka Margasatwa Bone, dan Cagar Alam Bulawa ditunjuk sebagai Taman Nasional dengan luas ± 287.115 ha.
6. Tahun 1993, Ditetapkan sebagai Kawasan Taman Nasional dengan nama "Taman Nasional Bogani Nani Wartabone" seluas 287.115,00 ha.
Fisik
Geologi dan Tanah
Formasi batuan yang terdapat di kawasan tersebut berasal dari batuan vulkanik berupa batuan andesit dan batuan basalt. Sedangkan jenis tanahnya adalah Dystropepts (brown forest soil/kambisol), humitropepts (brown forest soil/kambisol), dan Tropohumults (podsolik kelabu).
Topografi
Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan rangkaian pegunungan yang membentang dari Barat ke Timur dan dikelilingi oleh lembah-lembah yang sempit dan lereng gunung yang terjal. Puncak gunung yang tinggi antara lain Gunung Kabita (1.735 m dpl), Gunung Padang (1.316 m dpl), Gunung Rengga (1.460 m dpl), Gunung Paupau (1.825 m dpl), Gunung Poniki (1.817 m dpl), dan Gunung Gambora (1.954 m).
Di sebelah Timur kawasan berbatasan dengan lembah Dumoga yang menyusup merupai bentuk telur sampai wilayah pegunungan, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan dataran Bone dan Bulonga. Batas sebelah Utara dan Selatan adalah bukit-bukit. Namun demikian lereng-lereng yang di sebelah Selatan lebih terjal, sehingga dataran yang ada menjadi sempit dibandingkan bagian Utara.
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, tipe iklim di Dumoga adalah A, sedangkan Gorontalo adalah B. Curah hujan di bagian Barat kawasan tergolong banyak dibandingkan dengan bagian timurnya. Curah hujan di Dumoga sebesar 2.071 mm pertahun (tanpa bulan kering), sedangkan di Gorontalo besar curah hujan hanya 1.237 mm pertahun (dengan satu bulan kering).
Pada umumnya curah hujan di kawasan ini cukup tinggi dan merata. Pada bulan Nopember sampai April bertiup angin Utara yang membawa hujan dan pada bulan April sampai November bertiup angin Selatan yang kering dan mengakibatkan kemarau di kawasan ini.
Hidrologi
Pola sungai kawasan taman nasional ini adalah radial, artinya air mengalir ke berbagai arah. Aliran yang menuju arah Utara, baik melalui Sungai Tulabo, maupun Sungai Motomboto, Sungai Matulu, Bunato, dan Sungai Matobulu, akan menuju ke arah Timur, mengikuti alur Sungai Bone kemudian bermuara di pantai Selatan, yaitu di Gorontalo. Sedangkan aliran air permukaan yang menuju ke arah Selatan setelah melalui beberapa sungai, seperti Sungai Bilungala, Sungai Cabang Kiri, Sungai Cabang Kanan, Sungai Tombulilato, akan sampai di Teluk Tomini.
Biotik
Kawasan Dumoga Bone dibagi menjadi 5 (lima) tipe vegetasi utama, yaitu:
1. Vegetasi sekunder (secondary vegetation)
2. Hutan primer dataran rendah (lowland primary forest)
3. Tumbuhan dataran rendah pada tanah alluvial (lowland vegetation on alluvial soials)
4. Hutan pegunungan rendah dan hutan lumut (lowland montane forest dan moss forest)
5. Hutan tanaman (forest plantation)
Flora
Diperkirakan lebih dari seribu jenis flora dan fauna yang telah teridentifikasi hidup di kawasan ini. Flora terdiri dari 400 jenis pohon, 241 jenis tumbuhan tinggi, 120 jenis efifit dan 100 jenis tumbuhan lumut dan 90 jenis tanaman obat-obatan. Terdapat juga 24 jenis anggrek termasuk famili Orchideae (anggrek putri).
Tumbuhan yang khas dan langka di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, adalah palem matayangan (Pholidocarpus ihur), kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp.), kayu kuning (Arcangelisia flava) dan bunga bangkai (Amorphophallus companulatus). Sedangkan tumbuhan yang umum dijumpai seperti Piper aduncum, Trema orientalis, Macaranga sp., cempaka, agathis, kenanga, dan tanaman hias.
Fauna
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki 24 jenis mamalia, 64 jenis aves, 11 jenis reptilia, 2 jenis amfibia, 36 jenis kupu-kupu, 200 jenis kumbang, dan 19 jenis ikan. Sebagian besar satwa yang ada di taman nasional merupakan satwa khas/endemik pulau Sulawesi.
Mamalia; Antara lain satwa endemik monyet hitam/Yaki (Macaca nigra), monyet dumoga bone (M. nigrescens), M. heckii, tangkasi (Tarsius spectrum), musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii), musang (Vivera tungalunga), kus-kus besar (Palanger ursinus), kus-kus kecil (P. celebensis), babi liar Sulawesi (Sus celebensis), anoa besar (Bubalus depressicornis), anoa kecil (B. quarlesi), babirusa (Babyrousa babirussa), beberapa jenis tikus yang hanya dijumpai di Sulawesi bagian Utara (Bunomys fratrorum, Taeromys taerae, dan rattus marmosurus) dan kelelawar bone (Bonea bidens) yang merupakan satwa endemik taman nasional.
Burung; Dari 328 jenis burung yang terdapat di Sulawesi, 81 jenis diantaranya termasuk burung migran, dan dari 247 jenis burung menetap, 88 jenis diantaranya merupakan burung endemik. Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone tercatat 200 - 225 jenis burung. Jenis-jenisnya antara lain burung betet (Psittacula alexandri), nuri (Eos spesiosa), belibis (Anas gibberifrons), blekok (Ardeola spesiosa).
Di daerah rawa dan dataran Kasinggolan banyak dijumpai burung kuntul kerbau (Bubulcus ibis), cangak merah (Ardea purpurea), kuntul perak kecil (Egretta garzetta), kowak (Nycticorax caledonicus), kuntul besar (E. alba), bangau berleher putih (Ciconia episcopus), belibis (Dendrocygna arcuata), elang (Acciper virgatus), raja udang (Alcedo atthis dan A. fallax), raja udang besar (Halcyon coromanda), putri madu (Chalcophaps indica), merpati hutan (Gallicolumba tristigmata), burung madu (Aethopyga flavostriata), pipit (Munia molluca), kepodang (Oriolus chinensis), trinil (Tringa hypoleucos), jalak paruh besar (Scissirostrum dubium).
Satwa burung yang menjadi maskot taman nasional adalah Maleo (Macrocephalon maleo). Ukuran badan burung maleo hampir sama dengan ayam, namun telurnya 6 kali berat telur ayam. Maleo meletakan telurnya di dalam tanah/pasir sedalam 30-40 cm, dan biasanya terletak berdekatan dengan sumber air panas. Dengan panas bumi inilah telur maleo menetas.
Reptil; Jenis-jenisnya antara lain ular kobra (Naja naja), king kobra (N. hannah), ular belang (Bungarus candidus), ular ekor merah (Maticora intestinalis), ular hijau (Trimeresurus wagleri), sanca (Phyton reticulatus), sanca bodo (P. molurus), ular bakau (Boiga dendrophyla gemmicicta), buaya (Crocodylus porosus), kura-kura sawah (Cuora amboinensis), biawak maluku (Varanus indicus), kadal (Mabuta multifasciata), kadal kecil (Lygosoma nirilabre, L. infralineolatum, dan L. cyanurum), soa-soa (Hydrosaurus amboinensis).
Amfibi; Antara lain kodok (Bufa celebensis) dan katak pohon (Rhacophorus monticola).
Ikan; Antara lain ikan mas (Cyprinus carpio), tawes (Puntius javanicus), nilem (Osteochilus hasseltii), mujair (Oreochromis mossambica), ikan sogili (Anguilla bicolor), soing (Caranax papuensis), diamagan (Kuhlia marginata), patahe (Lutjanus russellii), dan ikan gorowo (Crenimugil heterocheilus).
Fauna lainnya; Antara lain bekicot (Achatina fulica), kijing taiwan (Anodonta woodiana), gondang (Pilla scutata), dan remis (Corbicula sp).
Wisata
Lokasi Obyek Wisata ;
1. Toraut ; Terdapat air terjun Tumpah, keindahan hutan primer dengan atraksi satwanya, dan hiking.
2. Kosinggolan ; Berkemah, keindahan alam, lintas alam, dan fotografi.
3. Matayangan ; Habitat peneluran burung Maleo, lintas alam, pengamatan satwa, dan mandi di sungai Tumokang.
4. Tambun ; Habitat peneluran maleo, sumber air panas, dan lintas alam.
5. Lombongo ; Air terjun, sumber air panas dan keindahan alam bukit kapur.
6. Gunung Ambang ; Kawah Belerang, danau Mooat, danau paya-paya dan keindahan alam lainnya.
Berdasarkan potensi obyek wisata tersebut di atas, maka beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan alam, mengamati tingkah laku satwa, berkemah, fotografi, pendakian gunung , dan penelitian.
Salah satu atraksi satwa yang menarik bagi para wisatawan yaitu keluarnya anak maleo dari dalam tanah, larinya anak maleo ke alam bebas (umur sehari), dan mengintip induknya yang sedang menggali lubang peneluran.
Cara Mencapai Lokasi
Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dapat ditempuh melalui 2 pintu gerbang yaitu Doloduo (Boolang Mongondow) dan Lombongo (Gorontalo). Bagi yang melalui pintu gerbang Doloduo dapat menempuh jalur jalan Manado-Kotamobagu-Doloduo, sekitar 260 km, kondisi jalan darat baik,dengan waktu tempuh selama sekitar 4 jam.
Nomor : 1068/Kpts-II/1992
Tanggal 18 Nopember 1992
Luas : ± 287.115 Ha
Letak :
Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Gorontalo.
Koordinat :
00° 20' - 00° 49' LU dan
123° 08' - 124° 14' BT.
Umum
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang sebelumnya bernama Dumoga Bone, memiliki berbagai keunikan ekologi karena merupakan bagian dari pusat wilayah Wallace. Wilayah geografis Wallace merupakan tempat bertemunya margasatwa dan tumbuhan khas dari daratan Asia dan Australia. Hal ini mengakibatkan kawasan ini menjadi sangat penting, karena menyimpan kekayaan hayati yang endemik dan unik.
Kawasan ini juga merupakan daerah tangkapan air yang menjadi sumber air utama bagi sebagian besar sungai-sungai yang mengalir di wilayah Bolaang Mongondow dan wilayah Gorontalo yang mendukung kebutuhan air bersih bagi kehidupan sehari-hari masyarakat, pengairan pertanian dan industri.
Disamping itu kawasan ini menyimpan potensi wisata yang luar biasa, seperti panorama alam,atraksi hidupan liar, dan fenomena alam yang dapat dikembangkan untuk mendukung perekonian masyarakat.
Sejarah
1. Tahun 1979, ditunjuk kawasan Suaka Margasatwa Dumoga seluas ± 93.500 ha.
2. Tahun 1979, ditunjuk kawasan Suaka Margasatwa Bone seluas ± 110.000 ha.
3. Tahun 1980, ditunjuk kawasan Cagar Alam Bulawa seluas ± 75.200 ha.
4. Tahun 1982, kawasan Suaka Margasatwa Dumoga, Suaka Margasatwa Bone, dan Cagar Alam Bulawa dinyatakan sebagai Taman Nasional.
5. Tahun 1991, kawasan Suaka Margasatwa Dumoga, Suaka Margasatwa Bone, dan Cagar Alam Bulawa ditunjuk sebagai Taman Nasional dengan luas ± 287.115 ha.
6. Tahun 1993, Ditetapkan sebagai Kawasan Taman Nasional dengan nama "Taman Nasional Bogani Nani Wartabone" seluas 287.115,00 ha.
Peta Taman Nasional Bogani Nani Wartabone |
Geologi dan Tanah
Formasi batuan yang terdapat di kawasan tersebut berasal dari batuan vulkanik berupa batuan andesit dan batuan basalt. Sedangkan jenis tanahnya adalah Dystropepts (brown forest soil/kambisol), humitropepts (brown forest soil/kambisol), dan Tropohumults (podsolik kelabu).
Topografi
Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone merupakan rangkaian pegunungan yang membentang dari Barat ke Timur dan dikelilingi oleh lembah-lembah yang sempit dan lereng gunung yang terjal. Puncak gunung yang tinggi antara lain Gunung Kabita (1.735 m dpl), Gunung Padang (1.316 m dpl), Gunung Rengga (1.460 m dpl), Gunung Paupau (1.825 m dpl), Gunung Poniki (1.817 m dpl), dan Gunung Gambora (1.954 m).
Di sebelah Timur kawasan berbatasan dengan lembah Dumoga yang menyusup merupai bentuk telur sampai wilayah pegunungan, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan dataran Bone dan Bulonga. Batas sebelah Utara dan Selatan adalah bukit-bukit. Namun demikian lereng-lereng yang di sebelah Selatan lebih terjal, sehingga dataran yang ada menjadi sempit dibandingkan bagian Utara.
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, tipe iklim di Dumoga adalah A, sedangkan Gorontalo adalah B. Curah hujan di bagian Barat kawasan tergolong banyak dibandingkan dengan bagian timurnya. Curah hujan di Dumoga sebesar 2.071 mm pertahun (tanpa bulan kering), sedangkan di Gorontalo besar curah hujan hanya 1.237 mm pertahun (dengan satu bulan kering).
Pada umumnya curah hujan di kawasan ini cukup tinggi dan merata. Pada bulan Nopember sampai April bertiup angin Utara yang membawa hujan dan pada bulan April sampai November bertiup angin Selatan yang kering dan mengakibatkan kemarau di kawasan ini.
Hidrologi
Pola sungai kawasan taman nasional ini adalah radial, artinya air mengalir ke berbagai arah. Aliran yang menuju arah Utara, baik melalui Sungai Tulabo, maupun Sungai Motomboto, Sungai Matulu, Bunato, dan Sungai Matobulu, akan menuju ke arah Timur, mengikuti alur Sungai Bone kemudian bermuara di pantai Selatan, yaitu di Gorontalo. Sedangkan aliran air permukaan yang menuju ke arah Selatan setelah melalui beberapa sungai, seperti Sungai Bilungala, Sungai Cabang Kiri, Sungai Cabang Kanan, Sungai Tombulilato, akan sampai di Teluk Tomini.
Tarsius ( Tarsius Spectrum ) |
Kawasan Dumoga Bone dibagi menjadi 5 (lima) tipe vegetasi utama, yaitu:
1. Vegetasi sekunder (secondary vegetation)
2. Hutan primer dataran rendah (lowland primary forest)
3. Tumbuhan dataran rendah pada tanah alluvial (lowland vegetation on alluvial soials)
4. Hutan pegunungan rendah dan hutan lumut (lowland montane forest dan moss forest)
5. Hutan tanaman (forest plantation)
Flora
Diperkirakan lebih dari seribu jenis flora dan fauna yang telah teridentifikasi hidup di kawasan ini. Flora terdiri dari 400 jenis pohon, 241 jenis tumbuhan tinggi, 120 jenis efifit dan 100 jenis tumbuhan lumut dan 90 jenis tanaman obat-obatan. Terdapat juga 24 jenis anggrek termasuk famili Orchideae (anggrek putri).
Tumbuhan yang khas dan langka di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, adalah palem matayangan (Pholidocarpus ihur), kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp.), kayu kuning (Arcangelisia flava) dan bunga bangkai (Amorphophallus companulatus). Sedangkan tumbuhan yang umum dijumpai seperti Piper aduncum, Trema orientalis, Macaranga sp., cempaka, agathis, kenanga, dan tanaman hias.
Fauna
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki 24 jenis mamalia, 64 jenis aves, 11 jenis reptilia, 2 jenis amfibia, 36 jenis kupu-kupu, 200 jenis kumbang, dan 19 jenis ikan. Sebagian besar satwa yang ada di taman nasional merupakan satwa khas/endemik pulau Sulawesi.
Monyet Hitam/Yaki (Macaca Nigra) |
Maleo (Macrocephalon Maleo) |
Di daerah rawa dan dataran Kasinggolan banyak dijumpai burung kuntul kerbau (Bubulcus ibis), cangak merah (Ardea purpurea), kuntul perak kecil (Egretta garzetta), kowak (Nycticorax caledonicus), kuntul besar (E. alba), bangau berleher putih (Ciconia episcopus), belibis (Dendrocygna arcuata), elang (Acciper virgatus), raja udang (Alcedo atthis dan A. fallax), raja udang besar (Halcyon coromanda), putri madu (Chalcophaps indica), merpati hutan (Gallicolumba tristigmata), burung madu (Aethopyga flavostriata), pipit (Munia molluca), kepodang (Oriolus chinensis), trinil (Tringa hypoleucos), jalak paruh besar (Scissirostrum dubium).
Maleo (Macrocephalon Maleo) |
Babi Liar Sulawesi (Sus Celebensis) |
Amfibi; Antara lain kodok (Bufa celebensis) dan katak pohon (Rhacophorus monticola).
Ikan; Antara lain ikan mas (Cyprinus carpio), tawes (Puntius javanicus), nilem (Osteochilus hasseltii), mujair (Oreochromis mossambica), ikan sogili (Anguilla bicolor), soing (Caranax papuensis), diamagan (Kuhlia marginata), patahe (Lutjanus russellii), dan ikan gorowo (Crenimugil heterocheilus).
Fauna lainnya; Antara lain bekicot (Achatina fulica), kijing taiwan (Anodonta woodiana), gondang (Pilla scutata), dan remis (Corbicula sp).
Wisata
Lokasi Obyek Wisata ;
1. Toraut ; Terdapat air terjun Tumpah, keindahan hutan primer dengan atraksi satwanya, dan hiking.
2. Kosinggolan ; Berkemah, keindahan alam, lintas alam, dan fotografi.
3. Matayangan ; Habitat peneluran burung Maleo, lintas alam, pengamatan satwa, dan mandi di sungai Tumokang.
4. Tambun ; Habitat peneluran maleo, sumber air panas, dan lintas alam.
5. Lombongo ; Air terjun, sumber air panas dan keindahan alam bukit kapur.
6. Gunung Ambang ; Kawah Belerang, danau Mooat, danau paya-paya dan keindahan alam lainnya.
Berdasarkan potensi obyek wisata tersebut di atas, maka beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan alam, mengamati tingkah laku satwa, berkemah, fotografi, pendakian gunung , dan penelitian.
Salah satu atraksi satwa yang menarik bagi para wisatawan yaitu keluarnya anak maleo dari dalam tanah, larinya anak maleo ke alam bebas (umur sehari), dan mengintip induknya yang sedang menggali lubang peneluran.
Cara Mencapai Lokasi
Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dapat ditempuh melalui 2 pintu gerbang yaitu Doloduo (Boolang Mongondow) dan Lombongo (Gorontalo). Bagi yang melalui pintu gerbang Doloduo dapat menempuh jalur jalan Manado-Kotamobagu-Doloduo, sekitar 260 km, kondisi jalan darat baik,dengan waktu tempuh selama sekitar 4 jam.
Bagi yang melalui pintu Lombongo dapat dicapai melalui dua rute, yaitu :
- Manado - Doloduo - Lombongo, sekitar 450 km, kondisi jalan darat baik, waktu tempuh sekitar 8-9 jam, atau
- Manado- Gorontalo - Lombongo, sekitar 350 km, kondisi jalan baik, waktu tempuh sekitar 9-10 jam.
Pengelolaan
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dikelola oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
Alamat Pengelola Kantor
Kantor Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Jl. AKD. Mongkonai Kotak Pos 106, Kotamobagu 95716, SULAWESI UTARA
Telp./Fax. 0434 - 22548 - 22547
Sumber : Kementerian Kehutanan RI
Sulawesi : | ||
---|---|---|
TN Laut Bunaken | TN Bogani Nani Wartabone | |
TN Kepulauan Togean | TN Lore Lindu | |
TN Bantimurung Bulusaraung | TN Laut Taka Bonerate | |
TN Rawa Aopa Watumohai | TN Laut Wakatobi |
No comments:
Post a Comment