Pendakian Bersama
Gunung Tolangi Balease
(3016 MDPL & 2989 MDPL)
18 s/d 25 Oktober 2009, Luwu Utara, Sulsel
Gunung
Tolangi Balease terletak di Desa Bantimurung, Kec. Bone-Bone Kab. Luwu
Utara Prov. Sulsel. Gunung Balease merupakan salah satu gunung dengan
jalur paling berat dan sangat menantang di Sulawesi dan di Indonesia,
karena itu gunung ini termasuk kategori extreme atau sulit didaki
sehingga frekuensi pendakian ke gunung ini sangat kurang.
Jalur
pegunungan Tolangi Balease memiliki jalur tanjakan yang sangat panjang
dengan medan yang sangat sulit juga sumber air yang hanya terdapat saat
star pendakian. Waktu tempuh normal yang diperlukan untuk pendakian di
gunung ini yaitu 9 - 10 Hari pulang pergi, sehingga betul-betul para
pendaki harus mempersiapkan fisik dan mental yang sempurna.
Gunung
Tolangi Balease merupakan hamparan pegunungan yang sangat luas dan
bentangannya mencakup 6 kabupaten sampai di perbatasan Sulawesi Tengah
yang juga masih termasuk dalam jajaran pegunungan Quarless. Gunung ini
memiliki 2 titik ketinggian yaitu Puncak Tolangi 3016 MDPL dan Puncak Balease 2989 MDPL.
Sekretariat KPA-Lereng Sawerigading Palopo |
Perjalanan dimulai dari Sekretariat KPA-Lereng Sawerigading di Kota Palopo, Sulsel. Tim ini terdiri dari 2 orang yaitu Haerul Jabir (Elhu) dari KPA-Lereng Sawerigading dan Muh. Dagri Nizar (Mha-Mat's Internisti)
![]() |
Start awal pendakian (Perjalanan menyusuri desa) |
Hari
pertama dimulai dengan melewat jalan aspal sejauh 3 Km dengan
pemandangan hamparan persawahan dan tampak pula pegunungan balease yang
membentang luas, setelah itu kami mampir di rumah Pak Nazruddin untuk
melapor sekaligus mengisi buku tamu pendaki.
Titik awal pendakian (Sungai bone-bone) |
Setelah
itu perjalanan diteruskan dengan melewati jalan pengerasan berbatu
dengan medan naik turun sejauh 4 Km, sampai menemukan perpotongan sungai
kedua. Sungai ini bernama Sungai Bone-bone yang juga merupakan titik
awal perjalanan mendaki dan juga merupakan sumber air terakhir dimana
hari-hari berikutnya hanya akan ditemui sumber air yang berupa genangan.
Kami pun beristirahat sejenak di tempat ini sambil bercengkrama dengan 2
orang warga transmigrasi yang kebetulan juga sedang beristirahat di
sungai ini. Tidak lupa seluruh wadah air kami isi penuh untuk persiapan 2
hari kedepan.
![]() |
Perjalanan yang mulai menanjak |
Perjalanan
diteruskan dengan melewati tanjakan yang sangat berat dengan tambahan
beban air di carrier sehingga menambah berat langkah. Tanjakan ini
memiliki elevasi tanjakan 70 derajat dimana jalurnya licin dan kurangnya
tempat pijakan dan pegangan, jadi para pendaki harus berhati-hati
melewati jalur ini.
![]() | |||
Camp pertama |
Kami
memutuskan camp di tempat ini, setelah berjalan seharian melewati
tanjakan yang membuat fisik kami sempat drop. ditempat ini tidak terlalu
dingin dan cukup sejuk. Ketinggian tempat ini sekitar 500 MDPL dan
tidak terdapat sumber air.
![]() | |||||
Air di Pos Daki (Pos 1) |
Keesokan
harinya perjalanan diteruskan dengan jalur tanjakan tracking sampai
menemukan sebuah Pos yang dinamakan Pos Daki. di tempat ini terdapat
botol-botol yang terisi penuh air, kami pun langsung memindahkanya ke
wadah air yang kami bawa. Jalur selanjutnya melewati punggungan dengan
elevasi 50 derajat dimana terdapat banyak tanaman berduri yang tumbuh
subur disepanjang jalan. Jalurnya terkadang melewati tanjakan panjang
dan menyipir, naik turun bukit sampai akhirnya menemukan sebuah lokasi
yang cukup luas dimana kami memutuskan untuk menginap.
Tim Pendaki (Mha-Mat's Amcalas & Elhu Lereng) |
![]() |
Genangan air di jalur pendakian |
Hari
ketiga masih melewati jalur yang sama dengan hari-hari kemarin dan
jalur hari ketiga ini kita sudah mulai memasuki hutan semi lumut dengan
suhu yang tidak terlalu dingin setelah melewati beberapa bukit, kami
menemukan genangan air yang terdapat di jalur pendakian. Wadah air pun
diisi penuh lalu kami pun melanjutkan perjalanan kearah bukit yang
terbuka dengan tanjakan yang sangat berat dan berlumut.
![]() |
Jalur memanjat akar pohon Gunung Tolangi Balease |
Di
jalur ini pula terdapat beberapa jalur tanjakan akar pohon yang cukup
tinggi dan untuk melewatinya membutuhkan kekuatan mengangkat badan
karena kita harus berpijak di akar yang licin dengan beban carrier yang
sangat berat.
![]() |
Sumber air dari genangan hujan |
Setelah
melewati beberapa jalur tanjakan yang sangat berat, akan ditemukan
sebuah wadah yang terbuat dari ponco yang kebetulan saat itu terisi
penuh oleh air hujan. Sumber air ini hanya akan terisi pada saat hujan,
jadi bisa dibayangkan kalau sepanjang pendakian tidak pernah turun
hujan.
![]() |
Pemandangan Pegunungan Balease |
Jalur
selanjutnya melewati puncak-puncak bukit yang saling berhubungan dengan
jalur naik turun, disepanjang jalan tampak pemandangan yang sangat
menakjubkan dimana pegunungan yang tertutup kabut dengan sinar matahari
sore yang menembus dicelah-celah awan, hembusan angin semakin terasa
kuat karena kita sudah berada di tempat ketinggian yang terbuka.
Camp III Gunung Tolangi Balease |
Setelah
berjalan sekitar 3 jam, sampailah kami di sebuah tempat luas yang
banyak terdapat botol-botol yang terisi air hujan. ditempat inilah kami
akan menginap malam ini. kami hanya beraktifitas di dalam tenda karena
hujan rintik-rintik turun sejak perjalanan tadi.
![]() |
Jalur tanjakan di bawah akar pohon |
Jalur
keesokan harinya, kami masih melewati tanjakan panjang, dimana
sepanjang jalan banyak jalur-jalur yang harus melewati lorong-lorong
yang terdapat di bawah akar pohon, jalur ini merupakan jalur yang sulit
dan membutuhkan kesabaran juga kehati-hatian.
![]() | ||
Melewati jalur hutan lumut |
Jalur
terbuka melewati bukit-bukit berlumut dengan tiupan angin yang semakin
kencang kami lewati untuk menuju ke salah satu puncak tertinggi di
gunung ini yaitu Puncak Tolangi. Hembusan angin yang kencang merupakan
ciri khas dari pegunungan balease ditambah juga dengan tantangan dan
rintangan yang selalu mewarnai pendakian ke gunung ini.
![]() |
Jalur Pegunungan Balease |
Jalur
menuju Puncak Tolangi banyak melewati bukit-bukit yang memanjang dengan
jalur yang sangat terbuka dan banyak terdapat tanaman semak-semak dan
rerumputan liar serta pepohonan yang kerdil-kerdil.
Pemandangan Puncak Tolangi |
Dari
tempat ini kita sudah dapat melihat jajaran Puncak Tolangi yang
berbentuk kerucut, sehingga para pendaki dapat memperkirakan model
tanjakan selanjutnya yang akan dilewati. Hutan pegunungan Balease
merupakan hutan tropis yang memiliki tipe hutan berbukit-bukit namum
tidak terdapat sungai yang mengalir sepanjang tahun, yang ada hanya air
yang mengalir saat hujan. Untuk itu manajemen air harus menjadi
prioritas dalam pendakian ke gunung ini.
Sunrise in Tolangi |
Pemandangan
saat matahari terbit begitu luar biasa dan menakjubkan, saat subuh yang
tenang, terdengar sayup-sayup kumandangan azan subuh yang saling
bersahut-sahutan. Tampak jajaran pegunugan yang disinari cahaya mentari
pagi, kabut-kabut tipis menutupi puncak-puncak bukit yang menambah
kesejukan suasana pagi ini. Kami pun menyimpan peralatan di tempat ini
untuk menuju ke Puncak tertinggi di pegunungan ini yaitu Puncak Tolangi.
Puncak Tolangi (3016 MDPL) |
Puncak
Tolangi merupakan titik tertinggi dari pegunungan ini dengan ketinggian
3016 MDPL, puncak ini merupakan sebuah tempat yang cukup terbuka dan
layak mendirikan camp dimana terdapat sebuah wadah dari jas hujan juga
terdapat botol-botol yang terisi air hujan.
![]() |
Puncak Tolangi 3016 MDPL |
Meskipun
merupakan titik tertinggi namun pendakian belum dianggap berhasil bila
tidak menginjakkan kaki di Puncak yang namanya sama dengan nama
pegunungan ini yaitu Puncak Balease meskipun ketinggiannya masih dibawah
Puncak Tolangi. Setelah mengambil dokumentasi, kami pun bergerak kearah
Puncak Balease dengan jalur naik turun yang melewati banyak jurang dan
lembah juga banyak terdapat jalur yang ditutupi lumut yang sangat tebal
dengan suhu yang sangat dingin dan berkabut.
![]() |
Lapangan di kaki Puncak Balease |
Setelah
menuruni beberapa lembah yang curam, sekitar 2 jam perjalanan akan
ditemukan sebuah tempat yang sangat luas seperti lapangan sepakbola.
tempat ini terbentuk secara alami sejak lama dan berada tepat di kaki
Puncak Balease. Jika hujan keras, tempat ini terendam oleh air setinggi
lutut orang dewasa namum jika kering tempat ini dijadikan lokasi camp
terakhir sebelum menuju ke Puncak Balease.
Puncak Balease (2989 MDPL) |
Dari
lapangan tersebut, jalur selanjutnya yaitu menanjak kearah Puncak dengan
kemiringan 60 derajat. Jalurnya hampir sama dengan model jalur ke
Puncak Tolangi yaitu melewati jalur yang terbuka dengan tiupan angin
yang kencang, sekitar 1 Jam tibalah kami di Puncak Balease dengan
ketinggian 2989 MDPL.
Puncak Balease (2989 MDPL) |
Puncak
Balease merupakan bukit tertinggi kedua di Pegunungan Balease setelah
Puncak Tolangi. Puncak ini berada di bawah rimbun pepohonan sehingga
tidak tampak kita sedang berada di atas puncak sebuah gunung. Jalur ke
Puncak Tolangi dan Balease pertama kali dirintis oleh Organisasi
KPA-BATARA Palopo dengan titik start dari Kec. Bone-bone. selain
melewati jalur Bone-bone alternatif lain yaitu melewati jalur Kec.
Sabbang dengan jalur yang lebih mudah dan banyak sumber air.
Puncak Balease (2989 MDPL) |
Jalur
pendakian pegunungan balease merupakan salah satu jalur yang paling
menantang di Sulawesi bahkan di Indonesia, para pendaki harus
mempersiapkan fisik secara baik sebab tantangan yang akan dihadapi
sangatlah berat. Kebanyakan pendakian di gunung ini dilakukan saat musim
hujan sehingga kebutuhan air selama perjalanan dapat terpenuhi.
Puncak Balease (2989 MDPL) |
Hal yang
paling menarik sepanjang pendakian ke gunung ini adalah signal telepon
selular yang tidak pernah hilang sepanjang jalan meskipun melewati
lembah sehingga para pendaki dimudahkan dalam berkomunikasi meskipun di
dalam hutan. Disepanjang jalan juga tidak ditemukan tanaman eidelweis,
padahal umumnya di Puncak-puncak gunung terdapat banyak tanaman
eidelweis. Gunung Tolangi Balease akan selalu menjadi catatan perjalanan
yang berkesan bagi para pendaki....Salam Lestari !!
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Film Pendakian Gunung Balease