Home » , , , , » Ziarah Jejak Sejarah Benteng Keraton Buton

Ziarah Jejak Sejarah Benteng Keraton Buton

WISATA SEJARAH
BENTENG KERATON BUTON

BAU BAU, Sejarah pernah mencatat perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan mengusir penjajah. Sekitar 3 abad lamanya penjajah mengusik ketentraman nusantara. Bangsa Indonesia yang saat itu masih terbagi dalam wilayah wilayah kerajaan berjuang demi mempertahankan daerahnya dari ekspansi penjajah. Sejarah pun bercerita dengan peninggalan peninggalan yang bisa kita saksikan diberbagai wilayah nusantara. 

 Lokasi Benteng Keraton Buton

Salah satu bukti perjuangan leluhur dalam mempertahankan bumi pertiwinya adalah Kerajaan Buton. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam yang mereka sebut Baluara. Benteng Keraton Buton dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596).
Gerbang Kraton Buton
Benteng tersebut pada awalnya hanya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang bertujuan untuk mengelilingi kompleks istana dengan maksud untuk mambuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan masyarakat sekaligus sebagai benteng pertahanan. Pada masa pemerintahan Sultan Buton IV yang bernama La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng berupa tumpukan batu tersebut dijadikan bangunan permanen.
Salah Satu Sudut Benteng Kraton Buton

Benteng Kraton Buton
Benteng tersebut pada awalnya hanya dibangun dalam bentuk tumpukan batu yang bertujuan untuk mengelilingi kompleks istana dengan maksud untuk mambuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan masyarakat sekaligus sebagai benteng pertahanan. Pada masa pemerintahan Sultan Buton IV yang bernama La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin, benteng berupa tumpukan batu tersebut dijadikan bangunan permanen.
Benteng Keraton Buton
Benteng Kraton Buton merupakan saksi sejarah yang menggambarkan kebesaran Kesultanan Buton pada masa itu. Area kerajaan yang dikelilingi benteng yang terbuat dari batu karang dengan sedikit ramuan para leleuhur yang membuatnya kokoh sampai hari. sudah sekitar 370 tahun lamanya benteng ini berdiri dan tetap tegar walau puluhan generasi telah dilewatinya. 
Pintu Gerbang Kraton Buton
Pada masa kejayaan pemerintahan Kesultanan Buton, keberadan Benteng Keraton Buton memberi pengaruh besar terhadap eksistensi Kerajaan. Dalam kurun waktu lebih dari empat abad, Kesultanan Buton bisa bertahan dan terhindar dari ancaman musuh. Dari tepi benteng yang sampai saat ini masih berdiri kokoh anda dapat menikmati pemandangan Kota Bau-Bau dan hilir mudik kapal di selat Buton dengan jelas dari ketinggian.
Pelataran Benteng Keraton Buton
Letaknya berada di sebelah timur Kota Bau Bau dan berada pada ketinggian 150 Meter dari permukaan laut. Konon menurut lembaran sejarah, posisi benteng ini berada sangat dekat dengan laut, karena proses penurunan air laut yang membuat tepi laut sudah berada sekitar 20 Mil dari ujung benteng ini. Area benteng ini dapat terlihat, jika anda berada di tepi pantai yang berpemandangan terbuka. Karena letaknya yang cukup tinggi menjadikan benteng ini dapat terlihat dari kejauhan, bahkan di lautan depan Kota Bau Bau.
Benteng Kraton Buton
Pemandangan seluruh Kota Bau Bau dipastikan akan terlihat jelas dari berbagai sudut benteng ini. karena letaknya yang tinggi. Daratan, lautan serta pulau-pulau dapat terjangkau dengan pandangan mata dari tempat ini.Ssejarah pernah bercerita bahwa saat itu pasukan kerajaan buton berpusat didalam benteng ini. Hilir mudik kapal-kapal bala tentara dan kapal dagang kala itu sibuk melintas di depan tembok Benteng Kraton Buton ini.
Benteng Keraton Buton
Jarak tempuh ke Pintu gerbang utama Benteng Kraton Buton dari Pelabuhan Murhum yaitu sekitar 8 Km. Jaraknya cukup dekat dan pengunjung bisa menempuhnya dari berbagai macam arah, baik dari jalur barat, jalur utara maupun jalur selatan. Maklum saja, Kota Bau Bau ini memiliki ruas jalan yang sangat banyak dan bisa menjangkau seluruh bagian kota, sehingga untuk menuju ke suatu tempat akan ada banyak alternative jalur yang tersedia.
Mesjid Benteng Keraton Buton

Gerbang Benteng Kraton Buton
Saat mulai mendekati kawasan Benteng, jalan mulai akan menanjak terjal melewati aspal yang tidak begitu luas untuk menuju gerbang utama. Kawasan benteng ini memiliki luas 10 Ha yang keseluruhan kawasannya dibatasi oleh tembok batu yang sudah berusia ratusan tahun lamanya. Konon, tembok batu ini hanya berbahan batuan karang saja kemudian dibentuk menjadi sebuah pagar pertahanan dengan racikan bahan perekat. Menurut berbagai sumber, perekat tersebut diracik oleh orang-orang tua yang memiliki “kelebihan” kemampuan sehingga mampu menghasilkan tembok pertahanan yang masih bertahan hingga sekarang meski umurnya sudah sekitar 370 Tahun.
Mesjid Benteng Keraton Buton
Saking luasnya, butuh kendaraan untuk berkeliling dan menyambangi setiap tempat yang punya nilai sejarah. Mengitari kawasan benteng ini, pengunjung seakan terbawa dengan suasana masa lalu ketika sultan masih bertahta dan berkuasa. Istana Sultan yang disebut dengan Malige masih bisa kita saksikan saat ini. Beberapa pendopo dan ruang pertemuan masih terawat rapi. Saat ini sudah ratusan KK yang tinggal di dalam kawasan benteng kraton Buton ini. Kabarnya, mereka masih merupakan keturunan dari para pembesar Kesultanan Buton saat itu.
Mesjid Kraton Buton
Wilayah Kraton buton ini termasuk dalam wilayah Kelurahan Murhum, Kota Bau Bau. Beberapa ketentuan diterapkan bagi yang tinggal di wilayah kompleks Kraton Buton, salah satunya adalah model rumah harus menerapkan sedikit atau seluruhnya gaya rumah adat buton yaitu Malige. Maka tidak heran diseluruh area kraton, baik rumah, kantor, toko maupun sekolah terdapat sebuah cirri khas rumah adat buton yang disisipkan atau ditampilkan pada bagian bangunannya. Ketentuan tersebut sudah lama diterapkan dan masih terus berlaku sampai sekarang. Ini sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan bagi kawasan Kraton Buton yang mempunyai nilai warisan budaya dan kearifan local yang terus terpelihara dan dijaga.
Mesjid Benteng Keraton Buton
Mesjid Kraton Buton inilah yang menjadi lambang kebesaran Kesultanan Buton dulu hingga hari ini. Menjadi salah satu tempat sejarah di Buton menjadikan Masjid Kraton ini tidak henti-hentinya disambangi oleh pengunjung dari berbagai daerah. Banyak orang dari berbagai penjuru telah mengobati rasa penasarannya akan legenda yang sangat bersejarah dan menjadi tonggak budaya masyarakat Buton pada umumnya.
Mesjid Kraton Buton
Sebagai saksi sejarah kesultanan Buton, Mesjid ini senantiasa dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah. Selain ingin melihat bukti nyata peningalan Buton masa lalu, para peziarah juga melakukan aktifitas ibadah para umumnya di dalam Masjid Kraton Buton ini. Mesjid ini merupakan yang tertua di Sulawesi Tenggara dan menjadi warisan budaya dan religius. Banyak nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dapat dipelajari saat berkonsultasi dengan para pemangku adat yang memang masih tetap menanamkan ciri khas budaya Buton.
Mesjid Kraton Buton
Mesjid Kraton Buton
Mungkin ada yang berbeda suasana dalam Mesjid ini dari mesjid pada umumnya. Selain bentuk dan tata letaknya masih mencirikan suasana pada masa kesultanan, didalam mesjid ini jamaah akan bersama-sama para sesepuh adat, imam besar masjid dan petugas masjid yang semuanya berseragam jubah dengan cirri khas adat Buton. Semua itu sudah berlangsung sejak lama sampai hari ini sebagai bentuk tradisi dan mempertahankan nilai-nilai religious cultural yang merupakan warisan leluhur Kesultanan Buton.
Mesjid Kraton Buton
Meski sudah berusia lebih dari 3 abad lamanya, Ia masih berdiri tegak diatas pilar-pilar batu yang menopanggnya. Meskipun pernah melalui sedikit renovasi, namun tidak mengubah bentuk dan model aslinya. Berada di Mesjid ini serasa kita dibawa pada keadaan saat itu dimana para petinggi kerajaan sedang berkumpul untuk beribadah dan membahas segala sesuatu tentang masa depan kerajaan dan strategi pertahanan untuk menghalau datangnya musuh.
Mesjid Kraton Buton
Tepat didepannya, sebuah tiang masih tegak menjulang. Seakan tak lekang oleh waktu, ia tetap tegak laksana perisai mesjid kraton buton. Ribuan generasi sudah dilewati. Tiang ini tetap kokoh berdiri seakan melambangkan kekuatan masa lalu Kesultanan Buton yang Berjaya pada masanya. Banyak cerita dibalik pembangunan Mesjid Kraton dan Tiang ini.
Benteng Keraton Buton
Salah satu bukti sejarah yang terdapat di dalam kawasan Benteng Kraton Buton adalah terdapatnya sebuah jangkar kapal yang berada de depan halaman Masjid Kraton. Konon, menurut kisah dahulu ditempat ini merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal prajurit Kerajaan. Jangkar ini sudah berusia lebih dari 3 abad dan masih tetap terawat dan kokoh. Oleh karenanya, penempatan jangkar ini, dibuatlah sebuah prasasti dengan beberapa petunjuk yang dipasang sebagai infromasi kepada pengunjung tentang jangkar ini.
Benteng Keraton Buton
Berarti bisa dibayangkan, pada masa itu, tembok kraton buton ini sangat dekat dengan lautan sehingga kapal-kapal dapat menjangkaunya. Jangkar ini seakan menceritakan kesibukan armada kapal perang saat itu yang hilir mudik melintas dengan membawa prajurit yang tengah berjuang mempertahankan tanah Buton dari serangan penjajah.

Sebagai salah satu tujuan wisata sejarah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bau Bau, saat ini kawasan Benteng Kraton Buton sudah berpoles diri meskipun tidak meninggalkan ciri khas aslinya. Jika anda pernah berkeliling di kawasan Kraton di daerah jawa, mungkin seperti itu suasana yang anda dapat rasakan disini.

Benteng Keraton Buton
Penataaan jalan kendaraan dan jalan setapak sudah diatur sedemikian rupa sehingga memberikan keleluasaan akses bagi pengunjung. Beberapa peninggalan seperti Istana, Pendopo, Makam, dan tembok yang sudah termakan usia, kini sudah dipugar meski tidak merubah bentuk aslinya.

Mesjid Kraton Buton
Beberapa petunjuk jalan, nama tempat berserta istilah daerahnya sudah dipampang diseluruh kawasan Benteng. Semuanya untuk memberikan pentunjuk serta pemahaman para pengunjung tentang situs-situs sejarah yang tersebar diseluruh kawasan benteng ini. Saat sore hari disetiap harinya merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung di tempat ini. Puluhan orang sudah mulai berdatangan untuk melihat kemegahan Benteng Kraton Buton ini. dari tempat ini Sunset dapat terlat jelas. Saat mentari mulai tengeelam, saat perlahan cahaya mentari Kota Bau Bau terlihat meredup.
Rasanya tidak cukup waktu sehari untuk melihat semua situs situs bersejarah di Benteng Kraton Buton ini, namun apa yang kami saksikan saat berada disini sudah cukup mewakili dan menggambarkan kejadian masa lalu yang penuh dengan nilai sejarah perjuangan yang menjadi momok untuk generasi muda sekarang. Semoga Tulisan ini dapat bermanfaat bagi para Peziarah dan Traveler yang penasaran akan spot wisata sejarah di Pulau Buton.
Ayoo... Tunggu Apa Lagi...!!! Ayo Ke Benteng Kraton Buton !!!

Baca Juga :


Pantai Nirwana Pantai Kamali Bukit Wantiro
Benteng Keraton Bukit Waru Tomia Ekor Naga Palagimata
Benteng Patua Pantai HuntetePantai Lakota
Goa Tee Wali Pulau Tomia Pantai Hundue
Written by : Muh. Dagri Nizar
Posted by   : Yusniatin Saputri Rahim
Photo by    : Ery Wahyuni, Alvin Gustaman, Sholeh Ardjanggi

No comments:

Post a Comment

Flag Counter