Taman Nasional Gunung Palung

TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG

Dasar Penunjukan :
Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 448/MENHUT-VI/1990
Tanggal 6 Maret 1990
Luas : ± 90.000 Ha
Letak :
Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang, Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir dan Sungai Laur

Koordinat :
01° 00' - 01° 20' LS dan
109° 00' - 110° 25' BT

Lokasi Taman Nasional Gunung Palung

Umum
Taman Nasional Gunung Palung merupakan satu-satunya kawasan hutan hujan tropika Dipterocarpus yang terbaik dan terluas di Kalimantan. Sebagian besar kawasannya masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan merupakan dataran rendah yang keanekaragaman hayatinya tinggi. Kawasan ini sedikitnya memiliki sepuluh tipe vegetasi hutan tropika basah yang kondisinya masih asli.

Taman Nasional Gunung Palung terdiri atas rangkaian beberapa gunung yang menjadi sumber aliran air sungai. Keberadaan kawasan ini merupakan jaminan atas ketersediaan air bagi sungai-sungai yang menjadi sumber penghidupan masyarakat di sekitarnya.

Sejarah Kawasan :
1. Tahun 1937, kawasan hutan Gunung palung ditetapkan sebagai cagar alam/suaka margasatwa.
2. Tahun 1939, fungsinya dirubah menjadi cagar alam dengan luas ± 30.000 ha.
3. Tahun 1981, bersama daerah sekitarnya fungsinya dirubah menjadi suaka margasatwa dengan luas ± 90.000 ha.
4. Tahun 1990, kawasan hutan Gunung Palung ditunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai Taman Nasional dengan luas 90.000 Ha.

Taman Nasional Gunung Palung
Fisik
Geologi dan Tanah
Secara geologis kawasan Taman Nasional Gunung Palung tergolong tua. Aluvium di kawasan ini umumnya terpengaruh intrusi air laut, dan air tawar hanya terbatas pada bagian-bagian lahan berawa terdalam sebagai jalur-jalur sempit yang bersebelahan dengan sungai.

Endapan lumpur dan tanah liat banyak terdapat di dataran rawa pantai ini. Cekungan-cekungan liat diantara sungai besar hampir semuanya tertutup lapisan gambut oligotrop yang mengumpul secara cepat. Ketebalan gambut umumnya lebih dari 2 meter sampi 10 meter.

Dataran rendah pantai selatan tidak terdapat endapan dari strata tersier muda atau tersier menengah. Endapan tebal kuarter muda mengelilingi bagian-bagian dalam yang bersifat metamorf dan granit yang tersisa, yang membentuk sebagian besar teras-teras kendawangan. Endapan ini terutama berasal dari granit yang kaya kuarsa dan bahan vulkanik yang banyak terdapat di wilayah pegunungan yang bersebelahan dari dataran ini.

Di bagaian Barat, endapan berasal dari campuran bahan-bahan sungai, estuaria, dan laut dengan tekstur yang bervariasi dari halus sampai kasar. Sedangkan endapan organik yang dominan di wilayah ini adalah gambut yang megisi bagian permukaan cekungan dan lembah-lembah sempit yang menembus pinggiran teras.

Tanah di kawasan ini terdiri dari organosol, alluvial, regosol, podsol.Bagian terbesar tanah organosol merupakan gambut oligotrop dengan tebal rata-rata 3 meter. Jenis tanah ini juga tersebar di dataran rawa pantai sekitar muara Sungai Lida dan juga terdapat di dataran rendah pantai selatan, tanah gambut berasosiasi dengan tanah glei humus, aluvial hidromorf, dan sebagaian dipenguruhi pasang surut. Jenis tanah alluvial banyak dipengaruhi oleh asam-asam humus dan bahan racun. Jenis tanah regosol bersifat gembur atau urai, netral sampai masam, dan mempunyai kelulusan besar, berwarna kelabu, coklat atau hitam. Sedang jenis podsol merupakan jenis tanah yang bermineral, mempunyai perkembangan profil dengan tekstur pasir kuarsa, sangat masam dan kurus dimana kemampuan pertukaran kation sangat rendah.

Topografi
Kawasan ini umumnya berupa dataran rendah. Sebagian wilayahnya mempunyai ketinggian di bawah 100 meter dpl, yaitu kawasan yang berada di bagian Timur. Di tengah-tengah kawasan terdapat beberapa puncak tinggi antara lain Gunung Palung (1.116 m dpl) dan Gunung Panti (1.050 m dpl). Sedangkan ke arah Barat kawasan topografinya bergelombang dan berbukit.

Iklim
Secara umum iklim kawasan ini termasuk klasifikasi iklim A (Schmidt dan Ferguson). Keadaan suhu rata-rata bulanan 26,4°C-29°C. Kelembaban nisbi udara rata-rata 88,3% dengan kelembaban nisbi minimum 76,4% dan maksimum 90,2%. Hujan jatuh sepanjang tahun yakni berkisar antara 181-190 hari hujan per tahun dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm per tahun.

Hidrologi
Kawasan Taman Nasional Gunung palung yang berada di daerah hilir termasuk ke dalam tiga Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu sebelah utara dan timur termasuk ke dalam DAS Simpang, sebelah Timur DAS Pawan dan sebelah Selatan termasuk DAS Tulak.

Biotik
Ekosistem
Taman Nasional Gunung Palung memiliki 7 tipe ekosistem yang terbentang dari pantai sampai pegunungan, yaitu :
1. Hutan Hujan Sub Alpin; Terdapat di puncak gunung yang tinggi, seperti Gunung Palung dan Gunung Panti.
2. Hutan Hujan Pegunungan; Terdapat di bukit-bukit yang lebih rendah atau di lereng gunung
3. Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah; Terdapat di lereng pegunungan.
4. Hutan Tanah Aluvial; Terdapat di dataran rendah pada ketinggian hampir 0 meter dpl.
5. Hutan Gambut; Terdapat di hamparan tanah pasir di daerah berbatasan dengan kelompok hutan alluvial.
6. Hutan Mangrove; Merupakan vegetasi yang tumbuh di daerah pantai berlumpur di sebelah Barat kawasan.
7. Vegetasi rheofite; Merupakan vegetasi yang tumbuh di sepanjang sungai dengan kekhasannya tahan terhadap genangan (banjir).

Flora
Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata), yang mudah dilihat di tepi Sungai Matan, terutama pada bulan Februari-April. Anggrek hitam ini daun bunganya berwarna hijau dengan kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar antara 5-6 hari.
Kantong Semar
Hutan Sub Alpin : tipe ekosistem ini berada di puncak-puncak gunung. Salah satu ciri khas ekosistem ini yaitu adanya penyebaran vegetasi yang berkurang dan sebagian besar pohon-pohonnya berdiameter relatif kecil. Tipe vegetasi hutan sub alpin terdapat di puncak Gunung Palung, dan Gunung Panti dengan jenis tumbuhan yang didominasi oleh lumut, ganggang, anggrek, kantung semar, dan paku-pakuan.

Hutan Hujan Pegunungan : atau dikenal juga dengan sebutan hutan montana, berada pada ketinggian antara 400-800 m dpl. Jenis pohon penyusun formasi hutan ini antara lain kayu maang (Hopea ferruinea), pakit tengkuang (Shorea sp), dan bintangor padang (Callophyllum grandifloris).

Hutan Hujan Dataran Rendah : mempunyai jenis-jenis pohon yang sangat bervariasi. Terdapat dua tipe hutan hujan dataran rendah, yaitu hutan dataran rendah berpasir dan berbatu. Vegetasi di ekosistem ini didominasi oleh jenis-jenis antara lain medang (Litsea sp), meranti (Shorea spp), nyatoh (Palaquium spp). dan ubah besi.

Hutan Tanah Aluvial : terdapat di daerah dataran rendah pada ketinggian 0 meter dari permukaan laut. Hutan tanah aluvial secara umum merupakan habitat yang subur dan mempunyai keaneragaman jenis yang tinggi. Terdapat di sekitar lembah Gunung Peramas dan Gunung Lobang Tedong, Sukadana. Jenis pohonnya antara lain pohon belian/ kayu besi (Eusideroxilon zwageri).

Hutan Gambut; jenis pohonnya antara lain ramin (Gonystylus bancanus), dan jelutung (Dyera sp).

Hutan Mangrove : hutan mangrove atau hutan bakau merupakan vegetasi yang tumbuh di daerah pantai berlumpur dengan jenis-jenis pohon diantaranya pohon bakau (Rhizophora sp), Bruguiera sp., Sonneratia sp., Xylocarpus, Avicenia dan lain-lain. Terdapat di bagian barat kawasan yaitu di sekitar Sukadana dan Batu Barat.

Vegetasi rheofite; Salah satu jenis pentingnya adalah rengas (Gluta rengas).

Tumbuhan yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata), yang mudah dilihat di tepi Sungai Matan, terutama pada bulan Februari-April. Anggrek hitam ini daun bunganya berwarna hijau dengan kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar antara 5-6 hari.

Fauna
Diduga terdapat 250 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang berperan sebagai penyebar biji tumbuhan di hutan. Semua keluarga burung dari seluruh jenis burung yang ada di Kalimantan, terdapat di dalam hutan taman nasional ini.

Bekantan (Nasalis Larvatus)
Mamalia; Antara lain bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo pygmaeus), bajing tanah bergaris empat (Lariscus hosei), kijang (Muntiacus muntjak), beruang madu (Helarctos malayanus), beruk (Macaca nemestrina), klampiau (Hylobates muelleri), kukang (Nyticebus coucang), kancil (Tragulus napu), Terdapat juga Tupai Kenari (Rheithros-ciurus macrotis) yang sangat langka, dan sulit untuk dilihat. Kawasan Gunung Palung juga merupakan habitat kelelawar (Pteropus vampyrus).

Burung; Antara lain parkit ekor panjang (Psittacula longicauda), rangkong badak (Buceros rhinoceros), ayam hutan (Gallus gallus), dan enggang gading (Rhinoplax vigil). Disamping jenis-jenis resident tersebut di kawasan ini juga terdapat burung-burung migran.

Reptil dan Amfibi
kura-kura gading (Orlitia borneensis), buaya siam (Crocodylus siamensis), dan penyu tempayan (Caretta caretta).

Wisata
Beberapa obyek wisata yang dapat dinikmati, antara lain panorama alam, gejala alam, makam kerajaan dan lain sebagainya.

Berikut beberapa lokasi yang dapat dikunjungi, yaitu;
1. Pantai Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong; Wisata bahari.
2. Gunung Palung (1.116 m), dan Gunung Panti (1.050 m); Pendakian, air terjun, pengamatan tumbuhan/satwa dan berkemah.
3. Cabang Panti; Pusat penelitian dengan fasilitas stasiun penelitian, wisma peneliti dan perpustakaan.
4. Kampung Baru; Pengamatan satwa bekantan.
5. Sungai Matan dan Sungai Simpang; Menyelusuri sungai, pengamatan satwa dan wisata budaya (situs purbakala).
6. Sungai Air Merah; potensi kurang lebih sama dengan Cabang Panti.
7. Hulu Sungai Siduk (Sungai Sunduh); Menyelusuri sungai, dan pengamatan satwa

Cara mencapai lokasi :
Untuk mencapai Iokasi Taman Nasional Gunung Palung dapat ditempuh melalui beberapa cara :
1. Melalui Ketapang, dari Pontianak-Ketapang dapat ditempuh dengan pesawat selama ± 1 jam atau dengan kapal bermotor (expres) selama 6 s/d 7 jam. Perjalanan dilanjutkan dari Ketapang ke Sukadana dengan bis penumpang atau kendaraan ojek selama 2 jam. Kemudian dari Sukadana ke lokasi Taman Nasional dapat ditempuh dengan Long Boat pada musim penghujan atau menggunakan sampan apabila musim kemarau.
2. Melalui Teluk Melano, dari Pontianak-Teluk Melano dapat ditempuh de-ngan speed boat (4 jam) melewati Risau Jaya atau dengan kapal bermotor selama 10 jam. Selanjutnya dari Teluk Melano dapat langsung menuju lokasi Taman Nasional dengan speedboat atau sampan.

Pengelolaan
Taman Nasional Gunung Palung dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Palung, sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
Sarana pengunjung dan pelayanan yang tersedia pada saat ini antara lain adalah adanya jalan trail, camping ground, jasa transportasi, pos pengamanan KSDA, barak-barak/camp penelitian di Cabang Panti yang dilengkapi dengan perpustakaan sederhana dan Laboratorium alamnya, dan lain-lain.

Alamat Pengelola
Kantor Balai Taman Nasional Gunung Palung
Jl. KH Wahid Hasyim 41-A Ketapang, Kalimantan Barat
Telp. / Fax. : (0534) 33539

Sumber : Kementerian Kehutanan RI
Baca Juga TN di Pulau Kalimantan :

TN Gunung Palung TN Danau Sentarum
TN Betung Kerihun  TN Bukit Baka Bukit Raya
TN Tanjung Puting TN Sebangau
TN Kutai TN Kayan Mentarang

No comments:

Post a Comment

Flag Counter