Home » , , , , » ...Kebesaran Wangsa Syailendra...Candi Borobudur - Jawa Tengah

...Kebesaran Wangsa Syailendra...Candi Borobudur - Jawa Tengah

...Kebesaran Wangsa Syailendra...
CANDI BOROBUDUR

MAGELANG - JAWA TENGAH

Magelang - Jawa Tengah, Konon menurut cerita, jauh sebelum kolonialisame mengekang ibu pertiwi. Sekitar abad 9, nusantara kita dibentuk oleh kekuatan para kesatria dalam naungan kerajaan yang membumi. Mereka menguasai daratan dan lautan yang sangat luas. Mereka tersebar di sebagian besar nusantara dan memperkuat tahta dan dominasinya untuk mempersatukan rakyat kala itu.


Saat itu kehidupan masih dilandasi oleh kebiasaan dan kepercayaan para leluhur mereka. Corak dan tradisi hidup saat itu terbawa oleh ajaran penghambaan kepada yang diyakini sebagai tuhan. Menurut catatan sejarah, keyakinan dan kepercayaan yang pertama kali bersentuhan dan berkesesuaian dengan jiwa masyarakat saat itu adalah ajaran Budha. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa merupakan pusat persebaran Budha pertama kalinya di nusantara.
Candi Borobudur - Magelang

Salah satu peninggalan yang paling prestisius dan monumental adalah Candi Borobudur. Menurut legenda, Candi Borobudur didirikan oleh Raja Samaratungga, dari Wangsa Syailendra. Borobudur telah menjadi bangunan termegah kala itu hingga kini dan menjadi kebanggan Indonesia. Dunia pun mengakuinya sebagai warisan budaya.

Letaknya berada di Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah. Kurang lebih 50 Km dari pusat kota Jogjakarta. Candi Borobudur berada di kawasan dataran yang luas dan disekelilingnya merupakan hamparan hutan tropis yang masih menghijau. Dari sebelah timur berdiri menjulang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang saling berhadapan.
Ulasan tentang Candi Borobudur pastinya sudah ribuan orang menceritakannya. Berbagai tulisan tentang candi ini sudah banyak kita temukan dibebagai media baik local maupun internasional. Buku-buku sejarah, hasil penelitian dan Panduan pariwisata sudah sering membahas tentang situs sejarah yang satu ini. Namun tidak ada salahnya saya menceritakan juga pengalaman saat berkunjung pertama kalinya di salah satu warisan budaya dunia yang pernah menyandang sebagai 7 keajaiban dunia ini. Inilah Candi Borobudur. One Of Great Temple in The Planet.

Setelah mengunjungi Kampus UGM, kami pun bergerak dari kota jogja kearah barat laut menuju perbatasan Prov. Jawa Tengah. Sekitar 40 menit dibutuhkan waktu untuk sampai di candi ini. perjalanan melalui kepadatan lalu lintas Jogjakarta yang tidak henti hentinya lalu lalang kendaraan memenuhi seluruh ruas jalan. Antara Jogjakarta dan Magelang sepetinya tak terputus kepadatan pemukiman dan jalan utama. Keduanya seperti terhubung oleh rutinitas kegiatan manusia. Perbatasan Provinsi sepertinya tidak nampak meskipun kami sudah melewatinya. Semuanya tertutup oleh hingar bingar keramaian mencari kehidupan di Provinsi dengan penduduk terbanyak ke tiga di Indonesia.


Saat sudah mendekati area Candi Borobudur, perjalanan akan memasuki jalur menurun landai memasuki wilayah terbuka. Kawasan pemukiman masyarakat dengan tampilan khas budaya jawa tengah mulai satu persatu terlihat. Simbol-simbol jawa sangat kental terasa disepanjang jalan ini. Kami terkagum kagum meski hanya melihatnya dari balik kaca bis ini.

Seperti rombongan pejabat atau artis kami ini, saat puluhan orang menyambut kami didepan pintu bus. Oh ternyata mereka adalah pedagang yang sedang menjajakan aneka pernak pernik khas Borobudur. Dengan harga bervariasai mereka tetap berusaha dan sedikit memaksa kami untuk bertransaksi. Setelah berlalu dari rombongan pedagang tersebut, pintu gerbang utama sudah menunggu kedatangan kami. Harga tiket masuk saat itu Rp. 55.000/orng dewasa. dan Rp. 15.000 untuk anak-anak. Cukup ramai orang yang mengantri di loket tiket saat itu. Meskipun hari ini bukan hari libur, namun animo pengunjung tetap antusisas mendatangi Candi terbesar di Indonesia ini.

Dan akhirnya masuklah kami di Kompleks candi terbesar di dunia. Betapa takjub dan terheran-herannya kami saat melihat dari kejauhan candi Borobudur yang sepertinya masih membutuhkan waktu beberapa menit untuk sampai disana. Memasuki area Candi, kita akan melalui sebuah taman yang sangat luas. Taman yang tertata apik dan asri. Ratusan pohon rindang, sangat meneduhkan perjalanan kami ke pelataran utama candi. Meski cukup jauh, namun warna warni bunga memenuhi sisi taman. Terdengar juga sayup sayup lantutan gamelan jawa yang seakan akan sedang membawa kita ke dalam suasana kraton jawa.

Sebelum memasuki pintu terakhir, para pengunjung diwajibkan untuk mengenakan selendang. Baik laki-laki maupun perempuan wajib menggunakannya dan merupakan ketentuan yang sudah diterapkan untuk semua pengunjung. Penggunaan selendang dimaksudkan sebagai penghormatan kepada situs sejarah Candi Borobudur yang juga merupakan sarana peribadatan umat Budha. Selain itu selendang digunakan untuk menjaga nilai estetika pengunjung ditempat agar memiliki corak keseragaman sehingga mencerminkan sebuah seni menjaga budaya.

Candi Borobudur memiliki tingkatan-tingkatan yang dalam penjelasan beberapa literature memiliki traf atau tingkatan yang diberi nama kamandatu, arupadatu. Penamaan tersebut memiliki makna tersendiri yang hanya bisa dijelaskan oleh para sejarawan dan arkeolog yang sudah memahami seluk beluk Candi Borobudur ini.

Matahari yang cukup menyengat di siang itu tidak menyurutkan langkah kami, berpijak tiap anak anak tangga yang semakin menanjak. Ratusan orang juga sedang berada di seputaran candi ini. terlihat beberapa pelancong mancanegara sedang menyimak penjelasan para pemandunya tentang candi ini. Candi Borobudur memang memancing minat dan penasaran siapapun untuk datang melihat langsung kemegahannya.

Pengunjung sangat disarankan untuk mempersiapkan fisiknya sebelum siap mengarungi seluruh sisi-sisi Candi ini. bagaimana tidak selain harus melalui area taman dan pelataran yang hampir 1,5 Km jaraknya, para pengunjung harus menaiki anak-anak tangga yang hampir ratusan jumlahnya ditambah lagi dengan teriknya mentari yang menembus di seluruh permukaan candi yang berdasar batu ini. untuk mengelilingi setiap tingkatan pun membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Pengunjung dipastikan akan menyempatkan diri mengabadikan gambar ketika berada disetiap sudut candi yang memang berlatar sangat memukau.
Disetiap sudut candi terpampang deretan relief dan ukiran ukiran gambar. Sepertinya banyak cerita masa lalu yang ingin disampaikan melalui ukiran tersebut, namun bagi kami orang awam sangat sulit untuk memaknai maksud dari gambar-gambar tersebut. Konon menurut lembaran sejarah, banyak kisah dan cerita yang terpampang disetiap dinding di tempat ini. Sejarah kerajaan sriwijaya, majapahit, singosari banyak diceritakan melalui ukiran di candi ini. bahkan menurut seorang peneliti, salah satu kisah Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Ratu Bilkis juga terukir disini. Sekali lagi kami katakan bahwa hanya para ahlilah yang bisa menterjemahkan makna dari ukiran tersebut.

Ratusan kubah batu yang disebut dengan Stupa berderet mengelilingi stupa utama yang berada di titik tertinggi candi Borobudur ini. pikiran awam kami bertanya tanya, entah arsitek dari mana pada ratusan tahun yang lalu yang bisa merancang bangunan yang megah dengan penempatan stupa yang terukur dan penuh makna ini. padahal pada masa abad ke 11, saat candi ini dibuat, pastilah belum ada teknologi atau alat ukur yang canggih, namun inilah sejarah yang telah berkata. Ternyata para leluhur kita merupakan orang-orang yang sangat cerdas dan mumpuni.

Dibeberapa sudut candi, akan dijumpai banyak patung budha dengan berbagai macam ukuran. Ada yang terletak di sudut pelataran ada juga yang berada di dalam stupa, Ada yang utuh dan ada pula yang tak berkepala. Kami tidak bisa menjelaskannya disini, mungkin hanya para ahli yang bisa menuturkannya.
Sebagai bangunan yang disakralkan oleh umat Budha, setiap tahunnya selalu diadakan upacara keagamaan yang dihadiri oleh ribuan umat Budha dari berbagai penjuru tanah air, bahkan dari mancanegara seperti China, Thailand, Kamboja dll yang memang memiliki umat Budha yang cukup dominan.

Bisa dibayangkan betapa rumitnya arsitektur Candi Borobudur ini ditambah lagi dengan ukiran-ukiran pada batu cadas yang sepertinya mustahil dikerjakan oleh manusia jaman sekarang. Sekali lagi, itulah sejarah yang tidak bisa diabaikan. Dengan peralatan seadanya mereka sudah mampu menghasilkan karya abadi sepanjang masa.
Entah dari mana asal ratusan kubik batu-batu ini. padahal di kawasan wilayah Candi Borobudur tidak terdapat gunung batu. Sangat mengherankan, dari mana asal bebatuan ini dan bagaiman bisa dibawa ketempat ini. sontak pikiran kami menerka-nerka, apakah ada hal-hal diluar kemampuan manusia biasa yang membantu proses pendirian candi ini. Atau apakah ada kekuatan supranatural yang ada dibalik semuanya ini..Wallahualam….

Meskipun pernah mengalami beberapa kali mengalami pemugaran, baik pada masa pemerintahan belanda hingga saat pemerintahan Sukarno dan Suharto, keaslian candi ini tetap terjaga. Tidak ada bagian yang ditambah maupun dikurangi. Bangunan yang ada saat ini merepresentasikan bentuk aslinya seperti keadaan di Abad ke 11 silam.
Meskipun lelah berkeliling, tapi rasa puas ada dibenak kami yang telah menuntaskan rasa penasaran tentang Candi Borobudur ini. selama ini kami hanya mendengar cerita atau melihat gambar-gambarnya. Hari ini, jejak kaki kami sudah berpijak disana. Salah satu bangunan bersejarah Indonesia sudah kami sambangi. Rasa keingintahuan kami pun sudah terbayar lunas. Masih banyak lagi situs sejarah yang setelah ini kami akan kunjungi. Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru tentang Situs sejarah Indonesia khususnya candi Borobudur.

No comments:

Post a Comment

Flag Counter